Pemkot Madiun Siapkan UMKM Naik Kelas, Jadi Wisata Kuliner

01 Juni 2022 12:00

GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun berusaha optimal mengembangkan UMKM untuk naik kelas, dimana lebih dikenal lagi.

UMKM di Kota Madiun nanti bakal ada di tiap kelurahan untuk menjadi jujukan wisata kuliner sehingga mampu memulihkan ekonomi setelah dihantam covid-19.

Perwakilan pedagang kuliner sambal penyetan di 27 lapak UMKM kelurahan difasilitasi untuk studi tiru ke Rumah Makan Pecel Lele Haji Fadlil di Dusun Manisrenggo, Desa Gondangmanis, Bandar Kedungmulyo, Kertosono.

BACA JUGA:  Mencicipi Nasi Boran Lamongan, Lezatnya Sudah Terkenal

Wali Kota Madiun pada acara studi tiru tersebut bahkan ikut mendampingi rombongan.

Di sana, puluhan pedagang pecel lele diminta belajar ke salah satu rumah makan khusus pecel lele yang berada di kawasan Perak, Kertosono yang memang terkenal kuliner pecel lelenya.

BACA JUGA:  Pawai Hari Lahir Pancasila di Blitar Lewat Rute Bersejarah

"Para pedagang kami ajak makan penyet di tempat lain biar bisa membandingkan. Artinya, jangan puas dengan masakan sendiri dulu. Di sini sudah terkenal ramai karena mungkin masakannya sesuai dengan lidah konsumen," ujar Wali Kota Maidi, Selasa (31/5) kemarin.

Pecel lele memang menjadi salah satu menu andalan di lapak UMKM kelurahan karena berhasil menjadi daya tarik tersendiri.

BACA JUGA:  Wisata Perahu Sungai Kalimas Buka, Suguhkan Pemandangan Indah

Wali Kota Maidi menjelaskan, selera pembeli memang berbeda. Tetapi kalau selalu ramai dikunjungi, berarti makanan yang disajikan bisa memenuhi selera kebanyakan pembeli.

Dia berharap para pedagang kuliner bisa belajar bagaimana menciptakan formula makanan yang disajikan bisa memenuhi selera pembeli.

"Pedagang mungkin bilang kalau masakannya enak. Tetapi lidah pedagang dan pembeli pasti beda. Pedagang ini melayani pembeli, ya harus tahu apa yang diinginkan pembeli. Jangan berdasar selera sendiri," katanya.

Setelah studi tiru ini, pihaknya berencana melombakan masakan para pedagang yang mengikuti pembinaan tersebut. Mereka akan diuji, masyarakat yang menjadi juri. Artinya, pedagang wajib menyajikan masakan yang sesuai dengan kebanyakan lidah masyarakat.

"Kalau dari sepuluh orang yang mencoba, tujuh di antaranya bilang enak. Berarti masakannya sesuai dengan selera pembeli. Dengan begitu peningkatan bisa cepat," terangnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM