GenPI.co Jatim - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto bersama Universitas Surabaya (Ubaya) berkolaborasi mengembangkan wisata sejarah tentang arkeologi dan budaya yang ada di Gunung Penanggungan.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan sangat konsen dalam meningkatkan pengetahuan budaya dan arkeologi di Gunung Penanggungan.
"Bukan kali pertama karena sebelumnya saya sudah pernah masuk ke dalam museum ini, tetapi saat itu kondisinya belum sempurna seperti ini," katanya di sela peresmian Museum Pawitra di Ubaya Integrated Outdoor Campus di Trawas, Mojokerto.
Dia menambahkan, di dalam musem tersebut banyak gambaran tempat untuk mendapatkan informasi peninggalam zaman Majapahit dan sebelumnya dengan Gunung Penanggungan.
"Bukan hanya informasi tetapi pusat inovasi kreativitas pekerja seni di Mojokerto bisa bangkitkan kembali sejarah," katanya.
Dia menjelaskan, ke depan saat pengembangan, pihaknya sudah melakukan kerja sama termasuk di dalamnya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto untuk mengajak siswa datang ke museum.
"Termasuk juga dinas pariwisata, dinas koperasi dan UMKM serta dinas perindustrian dan perdagangan juga bisa menyelaraskan keberadaan museum tersebut dengan Gunung Penanggungan," katanya.
Sementara itu Rektor Ubaya Benny Lianto mengatakan, nama Pawitra diambil dari nama lain Gunung Penanggungan.
Lanjutnya, Museum Pawitra difungsikan sebagai pusat informasi arkeologi dan budaya yang ada di Gunung Penanggungan mulai abad 10-16 Masehi.
"Museum Pawitra mulai dibangun selama empat bulan. Museum Pawitra ini, berbeda dengan museum pada umumnya. Dulunya merupakan galeri foto dan akhirnya direnovasi menjadi museum agar lebih hidup," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News