GenPI.co Jatim - Pemkot Surabaya baru saja meresmikan Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng yang bertempat di Jalan Nias Nomor 110.
Viaduct Gubeng menjadi tempat nongkrong baru dengan fasilitas yang cukup banyak, mulai dari barbershop atau pangkas rambut, coffee shop, cuci motor dan mobil.
Camat Gubeng Eko Kurniawan Purnomo mengatakan, tempat tersebut dikelola masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan memanfaatkan aset milik Pemerintah Kota Surabaya.
"Rencana ke depan, kami akan buka laundry dan sentra batik, sekaligus ada desainernya di rumah padat karya," ujarnya, Senin (20/6).
Dia berharap hadirnya sentra batik ini akan memudahkan warga membeli batik asli Surabaya. "Ingin model seperti apa, akan dijahitkan dan hasilnya akan menjadi baju siap pakai," katanya.
Eko mengeklaim, sejauh ini minat masyarakat untuk berkunjung ke Viaduct Gubeng cukup tinggi. Bahkan, dirinya mengeklaim dalam satu hari pendapatan mampu mencapai Rp3 juta.
Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng ini juga mampu menyerap 20 tenaga kerja dari MBR.
"Kami juga terus mengundang berbagai pihak untuk datang ke Rumah Padat Karya. Per minggunya, untuk sementara tiap MBR mendapat Rp500 ribu. Jika ditotal dalam satu bulan, maka satu MBR mendapat penghasilan sebesar Rp2 juta," katanya.
Eko optimistis pendapatan Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng bisa terus meningkat. "Kami juga memiliki tim pendamping, baik dari segi manajemen, keterampilan memasak, barista, barber, hingga cuci mobilnya," ujar dia.
Sementara itu, terkait warga MBR yang belum mendapatkan pekerjaan akan ditampung di Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng. Tentunya dengan seleksi terlebih dahulu.
"Kami lihat kesungguhan mereka, kemudian kami akan mengadakan wawancara kerja. Yang penting niat bekerja, karena kami menyediakan pelatihan dan pendampingan," tegasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News