Pengunjung Sepi 7 Wisata Kampung Tematik Kota Malang Mati Suri

01 Juli 2022 10:00

GenPI.co Jatim - Wisata kampung tematik yang ada di Kota Malang terus terpuruk akibat minimnya kunjungan wisatawan.

Hal tersebut mengakibatkan tujuh wisata kampung tematik mati suri akibat kondisinya yang tak terawat.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Kota Malang Isa Wahyudi menuturkan tujuh wisata kampung tematik yang mati suri adalah Kampung Bambu Mewek, Kramat Kasin, Wisata Aeng Wonokoyo, Rolakku Indah dan Lampion Wangi.

BACA JUGA:  7 Tempat Wisata di Malang yang Cocok untuk Liburan Sekolah

Ketujuh kampung tersebut pun mengalami kerusakan di beberapa spot yang menjadi daya tarik kampung tematik.

"Daya tariknya ada yang rusak, bahkan sampai hilang dan tidak ada lagi proses pergantian," ucap pria yang akrab di sapa Ki Demang ini kepada GenPI.co Jatim, Kamis (30/6).

BACA JUGA:  Ekskavasi Arca Dwarapala, Usaha Arkeolog Pecahkan Teka-Teki

Selain itu, secara kelembagaan kampung tematik yang berganti menyebabkan proses perkembangan kampung tidak berjalan maksimal. Kemudian, koordinasi dengan pihak kelurahan yang cenderung kurang peduli menjadi penghambat proses perkembangan kampung.

"Beberapa kampung tidak melakukan terobosan dengan kampung lain untuk sharing mengenai kunjungan wisata," katanya.

BACA JUGA:  29 Anak Komodo Tambah Koleksi Kebun Binatang Surabaya

Penyebab mati suri yang paling krusial, menurut Ki Demang adalah tidak adanya bantuan sarana dan prasarana serta infrastruktur dari pemerintah untuk pemeliharaan kampung. Padahal, jika ada campur tangan pemerintah kampung tematik menjadi salah satu tolak ukur kebangkitan wisata Kota Malang.

"Memang ada kampung yang berusaha untuk bangkit dan masih ada kegiatan. Tetapi untuk yang mati suri ini masih belum ada bantuan," pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, Kota Malang memiliki setidaknya 23 kampung tematik yang bisa menjadi rekomendasi tujuan wisata bagi para pelancong. Namun, sejauh ini masih ada 15 kampung yang aktif dan menerima kunjungan wisata. Hal tersebut dikarenakan kondisi pandemi yang memaksa para pengelola untuk memutar otak agar kampung tematik bisa tetap hidup. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM