Kayutangan Fashion Street Membludak, Ekspresikan Gaya

23 Juli 2022 20:00

GenPI.co Jatim - Kayutangan Fashion Street digelar di Kota Malang membludak akibat antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke sana.

Hampir di setiap sudut koridor Kayutangan Heritage ditemui para pemuda yang tampil stylish. Bahkan tak sedikit yang bergaya layaknya model di atas catwalk.

Kayutangan Street Style ini diinisiasi oleh tiga anak muda asal Malang, Rulli Suprayugo, Belinda Ameliyah dan Resa Putra itu ingin menjadikan tempat ikonik ini sebagai tempat yang ramah terhadap fashion.

BACA JUGA:  Jadwal Bioskop Surabaya Terbaru, Way Down dan Conan Sudah Tayang

Ketiganya merupakan para pelaku di dunia fashion, sehingga acara ini yang menjadi perbedaan Kayutangan dengan Citayam.

Baginya, sudah saatnya Kota Malang memiliki area ramah fashion, yang salah satunya berada di Kayutangan Heritage. Harapannya kegiatan ini bisa mengikis stigma negatif dari masyarakat untuk anggapan tampil modis di ruang publik.

BACA JUGA:  Mengintip Sarapan Khofifah Indar Parawansa, Semuanya Lezat

"Kayutangan Heritage adalah ruang publik. Jadi milik semua orang. Semua orang bebas berekspresi. Salah satunya menjadikan area yang ramah untuk fashion," ucap Belinda, saat dijumpai GenPI.co Jatim, Jumat (22/7).

Gerakan Kayutangan Street Style ini juga melibatkan sejumlah model, agensi model, persona sosial media, videografer hingga fotografer yang tertarik dengan dunia fashion. Mereka berkumpul menjadi satu, dan menjadikan koridor Kayutangan Heritage seperti area catwalk bagi para peserta yang hadir.

BACA JUGA:  Jadwal dan Harga Tiket Travel Surabaya-Banyuwangi Terbaru

"Tidak sedikit dari masyarakat yang menilai lapo seh kate njangong ae kok nggawe pakaian seng modis (ngapain cuma nongkrong saja pakai baju yang stylish, red), " ujar Resa Putra, inisiator Kayutangan Street Styles, sekaligus fashion desainer.

Menurut pria yang akrab disapa Rezawu ini anggapan itu yang ingin dikikis oleh ketiga inisiator agar ruang publik menjadi ramah fashion.

"Biasanya tampil modis ke Surabaya, nah sekarang ini saatnya kota warga Kota Malang untuk bisa tampil seperti itu di kota kita sendiri," imbuhnya.

Selain itu, melalui gerakan Kayutangan Street Style ini, diharapkan oleh para inisiator dapat membentuk budaya baru di Kota Malang.

Pasalnya, para penggagas Kayutangan Street Style ini menyadari, Kota Malang memiliki potensi yang luar biasa terkait dengan fashion.

"Memang kami terinspirasi dari Citayam. Cuma bedanya Malang dengan Citayam, kalau Citayam dimulai dari anak-anak yang nongkrong. Kalau di Malang, memang diawali oleh orang yang paham fashion," ujar Rully Suprayugo.

Rully berharap, gerakan Kayutangan Street Style tak hanya berlangsung pada hari ini saja.

Tapi juga bisa menjadi sebuah budaya baru di Malang, terutama di area wisata seperti Kayutangan Heritage. Dengan secara perlahan budaya tersebut akan mengakar sehingga masyarakat tak perlu minder lagi untuk tampil lebih stylish.

"Ini akan terus berlanjut. Kami hanya sebagai inisiasi saja. Silakan dilanjutkan. Karena gerakan ini bukanlah sebuah fashion show. Hanya street style yang sifatnya lebih personal dan gak harus glamor," pungkasnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM