GenPI.co Jatim - Busana Namira Eco Print sukses menyulap serta mengaplikasikan bahan-bahan ramah lingkungan, seperti daun jati, sawo kecik, dan janur.
"Kalau kainnya ada kain katun, sutra, semua produk ramah lingkungan dan limited edition. Artinya, satu produk satu motif," kata desiner busana Namira Eco Print, Yayuk Agustin di Jalan Tunjungan, Surabaya, Minggu (24/7).
Yayuk menjelaskan, proses awal pembuatan motif produk rancangannya itu dengan menempelkan daun pada kain yang bakal dijadikan sebagai busana.
Hal itu disebutnya menjadi ciri khas dari brand fashion milikinya itu.
"Jadi, kenapa produk kami berbeda dengan Eco print yang lain? Karena kami paling suka eksperimen jadi untuk pewarnaan kita campur-campur," terangnya.
Lanjutnya, proses pewarnaan pada busana buatannya juga sama. Menariknya, warna yang muncul pada busana rancangannya berasal dari sejumlah jenis tumbuhan.
"Contohnya untuk warna merah itu dari tumbuhan secang, kemudian kami campur dengan pinang dan keteteng merah dan ini bisa membuat warna lebih terlihat dan kuat," lanjutnya.
Sementara itu, pembuatan busana berkonsep Eco print tidak dilakukan setiap hari. Sebab proses produksinya masih dilakukan dengan metode handmade.
"Nanti akan kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar (jika produksi dilakukan setiap hari, red)," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News