Rawon Al-Abror Sidoarjo Milik Rafi Ahmad yang Melegenda, Sudah Ada Sejak 1945

01 November 2022 07:30

GenPI.co Jatim - Rawon Al-Abror milik di Sidoarjo ini selalu ramai. Pengunjung rela mengantre untuk bisa menikmati seporsi rawon legendaris tersebut. 

Lokasinya berada di gang samping toko pakaian Trend Shop Jalan Gajah Mada, Sidoarjo. Bentuknya hanya tenda biasa, namun soal rasa boleh diadu. 

Banyak artis dan tokoh penting makan di kedai rawon yang telah berdiri sejak 1945 tersebut. Mulai dari Peppy, almarhum Ade Namnung, Sujiwo Tedjo, dan Mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.

BACA JUGA:  631 Rumah di Sidoarjo Rusak Akibat Cuaca Ekstrem, Bupati: Di Luar Dugaan

Kedai ini buka mulai pukul 21.30 hingga 03.00 WIB, dini hari. Namun, kata sang pemilik Rafi Ahmad, terkadang pukul 23.00 WIB sudah ludes terjual. 

Dia menceritakan, kisah awal berjualan rawon adalah neneknya. Saat itu, berjualan nasi campur dan rawon di depan Masjid Al-Abror. Waktu buka pertama tidak langsung malam hari, melainkan mulai pagi hingga petang. 

BACA JUGA:  Rumah Minimalis Dijual di Sidoarjo, Murah, Fasilitas Kelas 1

"Awalnya dulu berjualan di depan masjid Al-Abror, waktu masih ada nenek. Lalu pindah di seberang Jalan Gajah Mada, kemudian pindah lagi ke sini, sejak 5 tahun terakhir hingga saat ini," ujarnya mengutip dari Ngopibareng.id, Senin (31/10). 

Ketika diteruskan oleh ibunya, waktu jualan berubah dari malam hingga pagi hari. Alasannya, karena di waktu tersebut jarang ada pedagang nasi.

BACA JUGA:  77 Bumil di Sidoarjo dapat Bantuan Baznas Jatim, Hamdalah

"Dulu kita berjualan di dalam depot karena lokasi ini dulunya kan pasar, rumah saya di dekat pasar sekitar sini. Lalu pasarnya pindah ke Larangan akhirnya kami berjualan di tenda hingga sekarang," cerita Rafi.

Rafi mengungkapkan, tetap mempertahankan resep rawon peninggalan sang nenek. Di kedai miliknya, cara penyajiannya juga berbeda dengan di tempat lain. Daging rawon dihidangkan secara terpisah tidak dicampur ke dalam kuahnya. 

"Memang dari dulu resep rawon kita seperti ini, jadi dagingnya digoreng sendiri, tidak dicampur sama kuah. Itulah cara kami mempertahankan resep dari leluhur secara turun temurun. Semua masakan kita tanpa menggunakan MSG atau pengawet," jelasnya.

Sehari Rafi bisa menghabiskan 10 hingga 15 kilogram beras dan 12 kilogram daging sapi. 

Soal harga, ramah kantong. Seporsi nasi campur atau rawon dihargai Rp 25 ribu, sedangkan minuman es teh ataupun lainnya diberi harga Rp 3 ribu. (*)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM