GenPI.co Jatim - Parade Surabaya Juang sudah berakhir pada Minggu (6/11), namun sisa kemeriahannya masih terasa hingga sekarang.
Acara yang berlangsung mulai pukul 07.30 hingga 11.35 WIB itu mempunyai sejumlah fakta menarik, seperti berikut ini:
Parade Surabaya Juang merupakan agenda tahunan Pemkot Surabaya untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November.
Parade ini menjadi yang perdana di masa pandemi covid-19. Pasalnya, event tersebut sudah rampung sekitar dua tahun.
"Betul (kali pertama digelar sejak pandemi, red)," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayanti.
Gelaran Parade Surabaya Juang melibatkan sejumlah pihak, diantaranya TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, komunitas, hingga pelajar dari beberapa politeknik.
Di dalam acara itu menyuguhkan sejumlah pertunjukkan menarik, seperti marching band dan aksi teatrikal pertempuran 10 November.
Berdasarkan keterangan resmi Pemkot Surabaya, tercatat ada 3.500 peserta yang terlibat dalam Parade Surabaya Juang.
Pemkot bersama Forkompimda Surabaya menyiagakan 2 ribu lebih petugas keamanan untuk menjaga kondusivitas selama parade berlangsung.
Pagar besi pun disiagakan di sejumlah titik lokasi, seperti di Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, dan Jalan Wali Kota Mustajab sebagai batas aman bagi para masyarakat yang menyaksikan langsung pelaksanaan Parade Soerabaja Djoeang.
"Personel keamanan kurang lebih 2.250," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tampil menarik dalam acara Parade Surabaya Juang.
Dia mengikuti arak-arakkan peserta parade dengan menunggangi kuda, lengkap dengan helm pengaman.
Mantan Kepala Bappeko itu juga mengenakan setelan pakaian ala pejuang kemerdekaan.
Kuda yang itu ditunggangi Eri mulai dari titik start di Jalan Pahlawan hingga garis finis di Jalan Wali Kota Mustajab, tepatnya di depan Rumah Dinas Wali Kota Surabaya.
Parade Surabaya Juang dikabarkan masuk dalam kalender event nasional pada 2023.
Sebelum ditetapkan, parade itu terlebih dahulu mengikuti proses kurasi.
Hal serupa juga terjadi pada Festival Rujak Uleg yang memang sudah menjadi agenda tahunan di Surabaya.
"Event Kota Surabaya ada dua yang akan menjadi event nasional, yaitu Parade Soerabaja Djoeang dan satunya rujak uleg," kata Kepala Disbudporapar Wiwiek Widayanti. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News