Banyuwangi Ingin Jadikan Kawah Ijen Ikon Wisata Secara Penuh

02 Juli 2021 19:30

Jatim.GenPI.co - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani masih berkeinginan menjadikan Gunung Ijen sebagai ikon wisatanya secara penuh. 

Ipuk berharap semua wilayah Kawah Ijen masuk Banyuwangi. Karenanya, pihaknya ingin memperjuangkan batas daerah di Kawah Ijen. 

BACA JUGA: Sebentar Lagi Bakal Ada Sarana Air Bersih di Kawah Ijen

”Jadi begini, pertama, saya jelaskan bahwa kami sudah kirim surat ke Kemendagri, bahwa kami tetap ingin Ijen sepenuhnya masuk Banyuwangi," ujar Ipuk melansir dari laman resmi Pemkab Banyuwangi. 

Untuk mempertahankan argumen tesebut, Ipuk mengaku telah menyiapkan sejumlah dasar. 

”Jadi hingga detik ini, belum ada penetapan terkait batas daerah di kawasan tersebut dari Kemendagri sebagai otoritas yang berhak menetapkan batas daerah,” kata dia. 

Pertemuan dengan Kemendagri telah dilakukan pada pertengahan Juni 2021 lalu. Hasilnya, kemendagri disebutkan akan memediasi ulang terkait batas wilayah di Kawah Ijen. 

"Soal diplomasi dan argumentasi teknisnya, kita tidak ingin perang di media dengan instansi pemerintah lain. Intinya, belum ada penetapan Kemendagri terkait itu,” ungkapnya. 

Pemkab Banyuwangi, menurutnya, terus melakukan upaya pengembangan wisata Ijen. Seperti penyediaan air, hingga penambahan fasilitas lainnya. 

Kepala Bagian Pemerintahan Banyuwangi Nurhadi menganambahkan, mediasi masih terus diupayakan. 

“Semua belum final. Belum ada penetapan Mendagri terkait penetapan batas daerah tersebut,” katanya.

Saat ini, pihaknya masih terus menyiapkan sejumlah dokumen otentik yang dapat dijadikan acuan bahwa Kawah Ijen masuk Banyuwangi. 

Di antaranya, peta Residen Besoeki Afdeling Banyuwangi 1895, Java Resn Besoeki 1924 Blad XIIIC (Pengukuran 1917 - 1918 dan 1922), dan Java Resn Besoeki 1924 Blad LXXXVIII B (Alg.No. XVIII-58B) (Pengukuran 1917 – 1918).

BACA JUGA: Warga Surabaya yang Isolasi Tidak Usah Khawatir Keleparan

Kemudian Peta Idjen Hoogland 1920 (Pengukuran Dinas Topografi Belanda 1917 – 1918), Java Resn Besoeki 1925 Blad XCIV A (Pengukuran  1920 dan 1922), Java & Madura 1942 Sheet No 59/XLIII-A, US Army Map Service, Peta Water Suplly Banyuwangi 1945, dan Jaaverslag Van Den Topographischen Dienst in Nederlandsch-Indie.

”Juga ada bukti-bukti lain yang sudah kami serahkan,” tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM