Desa Ranu Pani Lumajang Membeku Diselimuti Embun Es atau Bun Upas

30 Juli 2021 20:00

Jatim.GenPI.co - Desa Ranu Pani Kabupaten Lumajang mungkin menjadi satu desa tertinggi di antara desa lainnya di kawasan Bromo Tengger Semeru. 

Pendaki yang pernah ke Gunung Semeru tentu tidak asing dengan desa tersebut. Sebab, dari desa itulah titik pendakian yang umum dimulai. 

BACA JUGA: Wisatawan Belum Bisa Menikmati Embun Upas Bromo dalam Waktu Dekat

Berada di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut, tidak heran bila terjadi fenomena embun es atau orang sekittar menyebutnya sebagai bun upas. 

Bulan Juli-Agustus menjadi periode membeku beberapa kawasan Bromo Tengger Semeru. Embun es menjadi hal biasa bagi warga sekitar di bulan tersebut. 

"Di Ranupani suhu yang bisa terukur pada bulan itu adalah antara 0-10 derajat Celcius," tulis akun Instagram resmi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS). 

Ada alasan sendiri mengapa masyarakat Tengger menyebutnya sebagai bun upas. Embun dingin yang menyelimuti pagi di kawasan Ranu Pani bisa mengakibatkan kemarian pada tanaman apapun.  

"Baik tanaman penutup tanah, bibit pohon maupun pada tanaman pertanian terutama pada areal yang berada pada lembah-lembah yang terbuka dari sekitarnya hingga lereng yang tidak terlalu tinggi," tulis akun tersebut lagi. 

Warga Ranu Pani harus waspada bila malam harinya terasa dingin menusuk tulang. 

BACA JUGA: Produktivitas Porang Naik Dua Kali Lipat, Tapi Petani Galau

Mereka harus menyiraminya dengan air untuk menghilangkan bun upas sebelum matahari menyinarinya. 

Karena bila tidak, secara ilmiah jaringan tanaman yang terkena bun upas akan menjadi beku kemudian leleh atau pecah. Ini yang membuat pucuk tanaman gosong, kering kemudian mati. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif
Embun es   upas   rabu pani   lumajang   semeru  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM