Jatim.GenPI.co - Pacitan tidak hanya memiliki pantai yang indah. Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah itu juga terkenal dengan gua-nya.
Bahkan, Pacitan dijuluki kota 1001 gua. Banyak sekali gua mulai yang ekstream hingga ramah untuk wisatawan.
Salah satunya Gua Luweng Jaran. Gua satu ini diperuntukkan untuk wisata minat khusus. Karakternya yang vertikal dan panjang membuat penulusuran gua ini harus dipersiapkan dan ditemani ahli.
Gua di Dusun Kasri, Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan itu memiliki panjang sekitar 25 kilometer. Dengan jalan masuk berupa celah sempit di aliran sungai.
Saran, jangan masuk saat musim hujan, sebab akan meningkatkan bahaya. Selain itu, diharapkan membawa peta dan peralatan lengkap saat berpetualangan di gua tersebut.
Gua ini memiliki cerita dongeng di balik namanya. Penamaan jaran diambil dari temuan jejak kaki kuda pada tahun 1942 di tepi aliran sungai berbatu sekitar gua.
Temuan jejak kaki kuda itu dikaitkan dengan cerita tentang pengelana yang hanyut ke gua bersama dengan kuda yang ditungganginya.
Menurut cerita warga sekitar, saat itu hujan deras sedang terjadi di Desa Jlubang sehingga air bah masuk ke dalam gua. Tokoh tersebut terjabak dalam pusaran air yang berada di luweng.
Terlepas dari penamaan tersebut, gua ini memiliki keindahan stalakmit dan stalaktit yang terus membuat penasaran penjelajahannya.
Keindahan lainnya yakni cave pearl, atau ornamen berbentuk seperti kilauan mutiara dengan ukuran sebesar kelereng hingga kepalan tangan. Cave pearl terbentuk dari Calcium Salt.
Tapi ingat, gua ini hanya diperuntukkan bagi profesional. Karena sifat gua yang masih sangat alami. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News