
"Kan mainnya malam, jam setengah 9. Jam 5 atau jam 6 harus sudah dibuka. Separuh dimasukkan dulu terus ditutup. Nanti, selanjutnya jam 6 yang separuh dimasukkan lagi, biar gak penuh," jelasnya.
Tessi menyebut, penonton yang tertahan di luar stadion lantaran penumpukan massa mayoritas memang memiliki tiket. Hanya saja mereka kesulitan masuk, lantaran andanya antrean yang panjang.
"Itu semua yang di luar (stadion) mayoritas punya tiket semua, bukan jebolan. Dia punya tiket lewat hp sama kertas. Tiket kertas kalau dorong-dorong terus jatuh kan gak kelihatan, kalau yang hp kan discan. Mereka yang datang itu punya tiket semua," ujarnya.
BACA JUGA: Taklukkan Persikabo 1973, Arema FC Lolos ke Perempat Final
Sementara itu, tragedi tersebut memantik respon dari banyak kalangan. Salah satunya datang dari Persebaya Surabaya.
Melalui official akun tim, Green Force turut mengucapkan duka cita mendalam atas kepergian dua suporter Persib tersebut.
BACA JUGA: Persebaya vs Bali United, Aji Santoso Janji Akan Rotasi Pemainnya
"Innalilahi wa innaililahi rojiun. Keluarga besar Persebaya turut berbelasungkawa atas meninggalnya suporter Persib Bandung," tulis akun Official Persebaya melalui postingan Instagram tim.
Menpora Zainudin Amali telah meminta PT LIB dan PSSI untuk melakukan pendalaman atas kematian dua suporter Persib tersebut.
BACA JUGA: Persebaya vs Bali United, Aji Santoso Janji Akan Rotasi Pemainnya
Apa lagi, tragedi tersebut terjadi sesaat pertandingan sepak bola bisa kembali dihadiri oleh suporter.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News