Rumah Bendahara Gestra Dijaga Ketat, Usai Jadi Korban Kecelakaan

Rumah Bendahara Gestra Dijaga Ketat, Usai Jadi Korban Kecelakaan - GenPI.co JATIM
Seorang saksi terkait kasus dugaan pengaturan skor Liga 3 Jawa Timur, Zha Eka Wulandari yang menjadi korban tabrak lari, usai memberikan keterangan di kediamannya di Tirto Mulyo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jumat (26/11/2021). (ANTARA/Vicki Febrianto)

GenPI.co Jatim - Rumah bendahara klub Liga 3 zona Jawa Timur, Gresik Putra (Gestra) Paranane FC Zha Eka Wulandari dijaga ketat pihak kepolisian.

Hal ini dikarenakan ia baru saja mengalami insiden korban tabrak lari di wilayah Kedungsari, Malang, Kamis 25 November 2021 yang lalu.

Zha sebelumnya melaporkan adanya percobaan pengaturan skor pada laga Gestra Paranane FC vs NZR Merjosari dan Persema Malang.

BACA JUGA:  Statistik Mentereng, Madura United di Atas Angin

"Hanya untuk mengalah, tim saya ditawari uang Rp 70 sampai Rp 100 juta. Itu hanya untuk kalah," katanya pada GenPI.co Jatim, Minggu (28/11).

Ironisnya, praktik tak sportif tersebut dilakukan oleh oknum mantan kitman Gestra Paranane FC.

BACA JUGA:  Iwan Setiawan Ungkap Kelemahan Terbesar Persela

Melihat hal tersebut, Zha langsung melaporkannya kepada komisi disiplin PSSI Jawa Timur untuk menindaklanjuti.

"Akhirnya, yang terlibat itu sudah ditangani komdis PSSI (Jatim). Semuanya ada 6 orang. Ada yang dihukum 10 tahun, ada yang 5, tergantung penyelidikan. Detilnya saya tidak tahu," lanjutnya.

BACA JUGA:  Sukses Taklukkan Persib Bandung, Arema FC Naik ke Posisi 2 Liga 1

Dia mengatakan praktik mafia bola itu pernah dilakukan oleh oknum kedua tim tersebut. Salah satunya dengan langsung menyogok para pemain tergantung dengan jumlah gol yang sudah disepakati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya