Pengusaha Tahu di Kediri Menjerit, Tak Punya Banyak Pilihan

Pengusaha Tahu di Kediri Menjerit, Tak Punya Banyak Pilihan - GenPI.co JATIM
Pekerja memotong tahu siap jual di gudang pabrik tahu CV Gudange Tahu Takwa (GTT) di Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/2/2022). ANTARA/Asmaul Chusna

Selain harga bahan baku, Gatot menyebut, penerapan pembatasan juga memengaruhi produksi tahu miliknya.

Dia telah mengurangi produksi sejak awal pandemi Covid-19. Keputusan tersebut terpaksa diambil menyusul banyaknya gerai di sejumlah daerah tutup seperti di Surabaya dan Malang.

Sebenarnya, kondisi sempat membaik pada November 2021. Dia mulai kembali meningkatkan produksi tahu perlahan.

BACA JUGA:  Wagub Jatim Sebut Pengusaha Punya Peran Penting Buat Desa

Namun, dengan peningkatan status level PPKM saat ini, Gatot mulai bersiap-siap mengurangi produksi.

"Bulan November 2021 itu, ekonomi mulai normal lagi hingga ada imbauan dari pemerintah ada penutupan lagi, omzet turun lagi," kata dia.

BACA JUGA:  Nyaman, Banyak Pengusaha Asal Jepang Disebut Kerasan di Surabaya

Kondisi ini membuat UMKM seperti dirinya harus memutar otak agar biaya produksi tidak mengalami kerugian terus.

"Untuk tenaga kerja, tidak ada PHK hanya pengurangan jam kerja saja," tegasnya.

BACA JUGA:  2022, Senyum Pengusaha Kafe dan Restoran di Jatim Mengembang Lagi

Dia berharap ada kebijakan daripemerintah yang dapat membantu pengusaha tahu seperti dirinya, terutama harga kedelai. Gatot meminta harga kedelai bisa segera stabil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya