Ironi Perajin Tempe, Mogok 3 Hari, Harga Kedelai Semakin Meroket

Ironi Perajin Tempe, Mogok 3 Hari, Harga Kedelai Semakin Meroket - GenPI.co JATIM
Ghofur, salah seorang pengrajin tempe di Kampung Tempe, Jalan Tenggilis Kauman, Kota Surabaya. (foto: Ananto Pradana/genpi.co jatim).

Harga satuan tempe miliknya dihargai sebesar Rp 1.500. Sedangkan, pedagang eceran biasanya hanya menaikan harga sebesar Rp 500 per biji.

Ghofur menambahkan, selama aksi mogok produksi omzet penjualannya turun hingga Rp 3 juta.

Meski begitu, aksi mogok ini tetap dilakukan. Sebab, dia khawatir jika tak mengikuti instruksi bisa berdampak pada keselamatan pengecernya.

BACA JUGA:  Operasi Pasar Minyak Goreng di Malang, Berikut Jadwalnya

"Sebenarnya bukan mogok tapi libur, karena demi keamanan. Takutnya pengecer saya di sakiti di jalan atau di obrak Abrik dagangannya, oleh karena itu saya ikut berhenti produksi," terangnya.

Sebelumnya, Pengerajin tempe di Kampung Tempe, Tenggilis Kauman, Kota Surabaya memulai aksi mogok produksi, per Senin (21/2).

BACA JUGA:  Lowongan Kerja Surabaya Marketing, Simak Baik-Baik

Keputusan tersebut guna menyikapi surat edaran bernomor 01/PPT/Jatim/II/2022 yang diterbitkan oleh Paguyuban Pengrajin Tempe dan Tahu Wilayah Surabaya dan Sekitarnya, terkait kenaikan harga kedelai. (*)

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya