Diskopindag Kota Malang Sampaikan Kabar Melegakan, ini Katanya

Diskopindag Kota Malang Sampaikan Kabar Melegakan, ini Katanya - GenPI.co JATIM
Stok kedelai yang berada di sentra industri tempe Sanan diperkirakan aman hingga dua bulan kedepan (Foto: M. Ubaidillah/GenPI.co Jatim).

GenPI.co Jatim - Harga kedelai di Kota Malang melonjak, dimana biasanya berkisar Rp7.000 menjadi Rp12.000. Kenaikan harga itu dirasakan oleh pelaku industri kecil menengah (IKM).

Walhasil, sebanyak 636 unit usaha IKM di kawasan sentra industri tempe Sanan tercekik dengan kondisi seperti ini.

Nah, di tengah melambungnya harga kedelai, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang memberikan kabar melegakan.

BACA JUGA:  Harga Kedelai Naik, Produsen Tempe Ambil Langkah Terakhir

"Tapi untuk ketersediaan kedelai di Kota Malang dua bulan ke depan masih aman. Cuma masalah harganya yang memang fluktuatif," ungkap Sailendra kepada GenPI.co Jatim, Sabtu (26/2).

Kemudian saat melakukan peninjauan di kawasan sentra industri tempe Sanan, pihaknya mendapati jika stok kedelai di kawasan tersebut masih aman. Terlebih lagi, kedelai yang digunakan untuk memproduksi tempe Sanan berasal dari kedelai impor Amerika.

BACA JUGA:  Lowongan Kerja Surabaya, Ada yang Bergaji Rp5 Juta lho

“Rata-rata kebutuhan kedelainya sekitar 20 sampai 25 kilogram per pengrajin. Kalau minyak gorengnya saya lihat tadi sekitar 400 liter per hari untuk 600 sekian pengrajin," terangnya.

Selain itu, kenaikan harga kedelai juga berdampak pada hasil ekspor tempe para pelaku IKM. Kemudian, ditambah dengan kondisi pandemi covid-19 yang belum usai juga menjadi faktor tambahan penghambat ekspor.

BACA JUGA:  Diskopindag Kota Malang Gerojok Minyak Goreng, UMKM Terbantu

"Kalau ekspor, saya kurang tahu. Tapi kalau produksi mengalami penurunan sampai 60 persen dari normalnya," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya