"Iya benar, jadi pakai jemput bola gitu ke pembeli," ujarnya, Kamis (19/8).
BACA JUGA: PPKM, Masyarakat Kota Probolinggo Lebih Irit Pengeluaran
Faktor pengunjung tak bisa mendapatkan akses masuk ke dalam jadi penyebabnya. Walhasil ketika ada pembeli datang, mereka kesulitan untuk mendapatkan wujud nyata dari barang yang akan dibeli, khususnya PC, laptop dan printer.
"Pasti ada, kerugian waktu sama budget. Biasanya kita penjualan dari 100 persen turun ke 50 persen. Awalnya (sebelum pandemi) customer bisa masuk, tanya jawab dan lain-lain. Kalau sekarang beneran gak bisa masuk, terus ambil produknya di dalam terus dibawa keluar," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News