Muncul Protes di UKD Kota Malang, Satu Mapel jadi Momok

Muncul Protes di UKD Kota Malang, Satu Mapel jadi Momok - GenPI.co JATIM
Para peserta UKD yang menjalani ujian untuk masuk SMP Neger di Kota Malang (M. Ubaidillah/genpi.co jatim)

GenPI.co Jatim - Wali murid jenjang sekolah dasar (SD) di Kota Malang menyampaikan keluhan terkait dengan pelaksanaan Ujian Kompetensi Dasar (UKD) khusus.

Bukan gangguan pada sistem ketika ujian, mata pelajaran Bahasa Jawa.

Keluhan tersebut disampaikan wali murid yang tinggal di luar Jawa Tengah dan Jatim, namun masih memiiki kartu keluarga (KK) Kota Malang.

BACA JUGA:  Waspada Wabah PMK, Pemkab Malang Ambil Sampel Hewan Ternak

Seperti yang diutarakan oleh salah satu wali murid Brina, yang anaknya bersekolah di SDN Bima Sumbawa, namun dia masih berstatus KK Kota Malang.

Dia menyarankan, agar muatan lokal Bahasa Daerah tidak diikutkan dalam ujian UKD Khusus. Karena dipastikan nilainya tidak bisa menyusul siswa yang bersekolah di Kota Malang.

BACA JUGA:  Wabah PMK Terdeteksi di Jatim, Dispangtan Kota Malang Waspada

"Belajar pun tidak bisa dikuasai cepat. Anak pasti minder karena merasa akan kalah dengan temannya. Karena anak saya di sekolahnya dulu tidak pernah sama sekali belajar bahasa jawa," katanya pada GenPI.co Jatim, Kamis (12/5).

Sebagai informasi, hasil dari UKD ini nanti digunakan mendaftar PPDB jalur prestasi rapor untuk masuk SMPN Kota Malang.

BACA JUGA:  Ajak Anak Main di Bunbin Pribadi, Pesan Crazy Rich Malang Mantul

Brina berharap muatan lokal Bahasa Jawa sebaiknya tidak dimasukkan nilai utama untuk UKD Khusus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya