Muncul Protes di UKD Kota Malang, Satu Mapel jadi Momok

Muncul Protes di UKD Kota Malang, Satu Mapel jadi Momok - GenPI.co JATIM
Para peserta UKD yang menjalani ujian untuk masuk SMP Neger di Kota Malang (M. Ubaidillah/genpi.co jatim)

Menurutnya, mapel umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan IPS baru bisa digunakan sebagai nilai utama. Karena itu memang diajarkan secara umum di seluruh wilayah.

"Bahasa daerah kan muatan lokal, menurut saya muatan lokal tidak perlu ikut diujikan. Jelas yang dari luar daerah tidak paham," tandasnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh wali murid lainnya yakni Irna. Anaknya yang bersekolah di Jakarta itu juga tidak pernah belajar tentang Bahasa Jawa sebelumnya.

BACA JUGA:  Waspada Wabah PMK, Pemkab Malang Ambil Sampel Hewan Ternak

Meskipun sebenarnya, lewat UKD Khusus ini sudah fair menurut Irna. Sebab, siswa luar kota bisa mengikuti PPDB jalur prestasi nilai rapor.

Sebelumnya, jalur tersebut dikhususkan hanya untuk siswa Kota Malang. "Tapi disayangkan ada ujian Bahasa Jawa yang tidak dipelajari di sekolahnya dari kelas satu. Jadi dia tidak dapat sama sekali pelajaran itu," ungkap Irna.

BACA JUGA:  Wabah PMK Terdeteksi di Jatim, Dispangtan Kota Malang Waspada

Meski begitu, mereka tetap mendoakan agar anaknya bisa mendapat hasil baik di UKD khusus ini, agar bisa bersekolah di SMPN Kota Malang.

UKD Khusus ini diikuti oleh 11 peserta dan digelar selama tiga hari di SMPN 4 Kota Malang.

BACA JUGA:  Ajak Anak Main di Bunbin Pribadi, Pesan Crazy Rich Malang Mantul

Awalnya, ujian akan dilaksanakan di aula Disdikbud Kota Malang dengan peserta harus membawa sendiri kabel gulung, modem, paket kuota, hp/laptop karena tidak ada sarana pendukung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya