Jembatan Merah, Jantungnya Kota Tua di Surabaya

Jembatan Merah, Jantungnya Kota Tua di Surabaya - GenPI.co JATIM
Wakil Wali (Wawali) Surabaya Armuji saat mengikuti kegiatan "Surabaya Old City Heritage Walk" yang digelar Komunitas Begandring Suroboyo di Jembatan Merah, Surabaya, Minggu (16/1/2022). (FOTO ANTARA/HO-Pemkot Surabaya)

GenPI.co Jatim - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji bersama Komunitas Begandring Suroboyo mengadakan kegiatan bertajuk "Surabaya Old City Heritage Walk" di Jembatan Merah, Minggu (16/1). 

"Salah satu kawasan paling bersejarah di kota tua adalah Jembatan Merah, karena merupakan lokasi perjuangan arek-arek Suroboyo," ujar Armuji. 

Menurutnya, kawasan Jembatan Merah syarat akan nilai sejarah. Banyak gedung-gedung bergaya lama yang sebagian besar merupakan bangunan cagar budaya. 

BACA JUGA:  Bertemu Komunitas Stasion, Menteri BUMN Jelaskan Merah Putih Fund

"Setiap kota memiliki kota tua seperti Jakarta dan Semarang. Jantung kota tua di Surabaya di antaranya di kawasan Jembatan merah. Ada banyak bangunan cagar budaya diseberang juga ada Kya-Kya Pecinan Surabaya," kata dia. 

Pihaknya mengaku, tengah membahas payung hukum pengelolaan cagar budaya bersama DPRD Surabaya. Dia berharap hal itu dapat memberikan perlindungan, pengelolaan, pemanfaatan dan pengembangan bangunan-bangunan tersebut untuk kesejahteraan rakyat.

BACA JUGA:  Komunitas ini Keren, Tanam Seribu Bibit Durian Lokal Asli Magetan

Pengembangan dan revitalisasi daerah kota tua bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang peduli pada keberadaan bangunan bersejarah tersebut. 

"Harapannya kota menjadi jujugan wisatawan di Surabaya," katanya.

BACA JUGA:  Komunitas XC9CC Tulungagung Gowes ke Blitar Bawa Misi Khusus

Beberapa gedung di kawasan kota tua Surabaya yang masih kokoh berdiri, di antaranya, eks De Javasche Bank, Dedung Singa, Gedung PTPN dengan arsitektur Belanda, Pasar Pabean, Pusat perdagangan Pecinan Kya-Kya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya