2 Alumnus Ubaya Rasakan Shock Culture Kerja di Amerika

2 Alumnus Ubaya Rasakan Shock Culture Kerja di Amerika - GenPI.co JATIM
Alumnus Akuntasi Ubaya membagikan pengalaman mereka selama bekerja di luar negeri melalui webinar, Selasa (20/4/2021). (ANTARA Jatim/HO/WI)

Perbedaan budaya lain yang dirasakan Yosaphat yaitu adanya separation cut antara waktu bekerja dan waktu personal yang lebih terasa.

Yosaphat mengatakan, orang-orang di AS menganggap waktu personal itu penting sehingga mereka bisa memilih tanggal di kalender untuk melakukan kegiatan dan hobi yang diinginkan.

Sementara itu, Syenny Yu yang merupakan alumnus Akuntasi Ubaya tahun 2003 mengatakan pengalaman karir di luar negeri berbeda dengan Yosaphat.

Dimana Yosaphat yang sudah bekerja di Jakarta dan akhirnya ditransfer ke Texas, AS.

Syenny Yu setelah lulus dari Magister Akuntansi Ubaya langsung pindah ke Singapura. Saat itu, ia belum memiliki pekerjaan apapun.

Setelah pindah ke luar negeri, Syenny Yu menyadari jika sangat sulit menemukan pekerjaan baru terutama bagi lulusan Indonesia.

"Kompetitor pekerja bukan berasal dari warga asli Singapura saja, tetapi banyak dari negara lain seperti Malaysia, Tiongkok, Amerika dan negara-negara Eropa," ujarnya.

BACA JUGA: Keren, ACT Buka Dapur Keliling di Wilayah Terdampak Gempa Bumi

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya