Komunitas Surabaya Akhir Pekan Wadah Pencinta Musik Underground

Komunitas Surabaya Akhir Pekan Wadah Pencinta Musik Underground - GenPI.co JATIM
Penampilan salah satu band punk asal Kota Surabaya, Dinamo Setan di Surabaya Akhir Pekan (SAP) tahun 2018 silam. (foto : Instragram Surabaya Akhir Pekan @s.a.p.official).

Jatim.GenPI.co - Surabaya Akhir Pekan (SAP) jadi sebuah wadah spesial bagi para pencinta musik Kota Pahlawan. Khusunya bagi yang doyan pada scene underground.

SAP dibentuk oleh tiga orang, yakni Abyan Eno Saputra, Shancez dan Marlon di bulan September 2015 silam.

Salah satu perwakilan SAP, Syamsi Juniar menceritakan, tiga orang tersebut ingin event-event musik bawah tanah yang sempat ramai tetap eksis.

BACA JUGA:  Canggih, Komunitas Koicom Nisikigoi Farm Buat Kolam Ikan Internet

Saat SAP dicetuskan event musik atau yang biasa disebut gigs musik underground memang sudah lagi tidak sebanyak beberapa tahun sebelumnya.

"Dan waktu itu sepi gigs, acara underground gak onok (gak ada). Terus berawal dari kegelisahan mereka-mereka iki (ini) seng (Surabaya Akhir Pekan) dibangun," ujarnya kepada GenPI Jatim, Minggu (17/10).

BACA JUGA:  komunitas Mapaquilts, Berkreasi Bersama Manfaatkan Kain Perca

Tidak hanya soal megnadakan acara musik, Syamsi mengungkapkan, pembentukan komunitas juga ditujukan sebagai wadah pelaku musik di Kota Surabaya menyalurkan karya-karyanya.

Karenanya, tidak ada pengkotakan genre musik di SAP. Semua dikembalikan lagi kepada anggota selakuk penikmat musik.

BACA JUGA:  Komunitas KOMet Gresik Aktif Ikuti Event di Luar Kota

"Di Surabaya Akhir Pekan ini campur semua genre kaya punk, hardcore, metal, dan emo. Jadi kami bikin satu acara yang main itu gak terpatok satu genre. Ada stoner terus grunge," kata dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya