
"Kalau kita lihat banyak retakan arah vertikal, kalau secara mekanik, itu karena ada beban dari atas sehingga pecah seperti itu. Beban dari atas itu, kemungkinan, apakah dulu ada batu besar atau ada pohon (yang menimpa)," katanya.
Pihal Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur juga membantu melakukan analisis jenis batuan apa saja yang ditemukan pada situs Srigading.
"Kita bantu untuk menganalisis terkait dengan batuannya. Jadi itu batuan apa saja. Lebih ke arah sana, termasuk analisis batu batanya. Saya mencari umurnya berapa," katanya.
BACA JUGA: Pameran Keris, Bupati Maryoto Beri Pesan ke Milenial, ini Katanya
Situs Srigading pada awalnya dikenal dengan sebutan Cegumuk oleh warga sekitar yang berarti sebuah gundukan.
Situs tersebut ditemukan kurang lebih pada 1985 dengan yoni dan sejumlah arca yang berada di atas gundukan tersebut. (ant)
BACA JUGA: Luncurkan Album Baru, ini Ungkapan Happy Asmara
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News