Megengan di Madiun, Makna Sebuah Tradisi

Megengan di Madiun, Makna Sebuah Tradisi - GenPI.co JATIM
Sejumah warga melakukan selamatan dan santap bersama dalam tradisi "Megengan" di Mushalla Al-Amin Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jatim, Sabtu (4/5/2019). (ANTARA/Louis Rika)

Jatim.GenPI.co - Megengan merupakan tradisi yang digelar menyambut Ramadan. Di Madiun budaya ini diselenggarakan dengan cara bertukar berkat keduri. 

Biasanya, tradisi ini dilakukan selepas Salat Isya di masing-masing masjid atau musala. 

BACA JUGA: Pasrah Kersane Gusti, Klip Video Termahal Cak Sodiq New Monata

Setiap keluarga membawa berkat untuk kenduri ke musalah atau masjid tersebut. Setelah Salat Isya itulah dilakukan tukar berkat kenduri tersebut. 

Takmir Musala Al-Amin Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Sasomo mengatakan, megengan ini selalu dilakukan sebelum Ramadan. 

"Megengan ini merupakan tradisi jelang bulan Ramadhan. Dalam megengan itu, selain melantunkan bacaan ayat-ayat suci Al Quran, juga menukarkan berkat makanan yang dibawa oleh masing-masing kepala keluarga," ujarnya, Minggu (11/4). 

Dalam berkat tersebut ada satu kue yang wajib disertkan yakni apem. Hanya saja, beberapa dekade terakhir sudah sangat jarang yang menyertakan kue apem. "Yang terpenting adalah niatnya," kata dia.

Sasomo mengungkapkan, tujuan megengan yakni bersyukur atas berkah Bulan Ramadan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya