Thony menilai perkembangan kebudayaan di Kota Surabaya masih relatif stagnan dengan diperlihatkan minimnya ruang-ruang galeri seni dan budaya serta panggung pentas seni.
Selain itu, ia mempertanyakan dalam Laporan Keterangan Pertangunggajawaban (LKPJ) Wali Kota Surabaya Tahun Anggaran 2020 di sektor seni dan budaya disebutkan bahwa Indeks Budaya Lokal Kota Surabaya meningkat 88.65 persen dibanding tahun 2016 yang hanya mencapai 69,37 persen.
"Kami melihatnya dari mana indikator peningkatannya tersebut," kata A.H Thony.
Ia kembali menambahkan, banyak lokasi dan tempat yang bisa dibangun menjadi wisata sejarah, heritage, wisata museum. Ia mencontohkan bekas Rumah Sakit Mardi Santoso di Bubutan yang sebelumnya di pakai restoran Hallo Surabaya.
BACA JUGA: Suasana Haru Megengan di Grahadi, Ramadan di Tengah Bencana
Selain itu, kata dia, Penjara Kali Sosok itu bisa diambil alih pengelolaannya oleh Pemkot Surabaya, dan disulap menjadi museum atau wisata heritage.
"Gedung eks RS Mardi Santoso atau Penjara Kalisosok memang milik negara, tapi dalam UU cagar budaya, pemerintah daerah boleh mengambil alih pengelolaannya," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News