Mbah Broto, 60 Tahun Menggeluti Membuat Wayang Kulit

Mbah Broto, 60 Tahun Menggeluti Membuat Wayang Kulit - GenPI.co JATIM
Subroto atau Mbah Broto tengah membuat wayang kulit. (Foto: berita.kedirikab.go.id)

Jatim.GenPI.co - Subroto warga Desa Panjer Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri sudah sejak tahun 1960 menekuni pembuatan wayang kulit. 

Mbah Broto, sapaan akrabnya, mendapatkan ilmu membuat wayang kulit dari sang ayah. Kebetulan, ayah Mbah Broto merupakan dalang yang juga memiliki kemampuan membuat wayang kulit. 

BACA JUGA: Lagu Hits Denny Caknan Jadi Promosi Pemkab Ngawi

“Dulu ilmu pembuatan wayang diwariskan oleh orang tua saya, kemudian saya mulai belajar hingga keterampilan ini saya asah terus hingga mampu membuat membuat 1 buah wayang," kata Mbah Broto dilansir dari website resmi Pemkab Kediri, news.kedirikab.go.id. 

Hampir 20 tahun menggeluti dunia pembuatan wayang kulit, banyak rintangan telah dihadapi. Naik turun penjualan sudah biasa. Namun ia tetap konsisten membuat wayang kulit berapapun pesanan yang diterimanya. 

Sebelum pandemi Covid-19, Mbah Broto dapat menjual hingga 50 wayang kulit per bulan dengan berbagai ukuran. Omsetnya bisa mencapai Rp 7 juta. 

Kini ketika Covid-19 juga mempengaruhi perekonomian, Mbah Broto mengaku harus berputar otak memikirkan agar wayang kulit bikinannya tetap eksis. 

Dia pun menurunkan harga, dari sebelum pandemi Covid-19 Rp 400 ribu untuk wayang ukuran kecil, menjadi Rp 300 ribu per wayangnya. Diskon yang diberikan Mbah Broto ini disambut baik banyak kalangan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya