
Buku terakhir yakni ihwal Ponorogo Mantu. Ipoong menyebutkan, buku ini tercetus dari keyakinan masyarakat Ponorogo yang syarat sejarah panjang. Banyak adat istiadat pernikahan, namun Ponorogo memiliki ciri khasnya sendiri.
“Nah selama ini kan kalau mantenan selalu menggunakan adat Solo dan sebagainya, sehingga saya bersama Pak Dodik Almarhum, Bu Cici, Bu Yuni tentu merancang atau menggagas untuk menggali adat istiadat manten Ponoragan kui (itu), piye (Bagaimana),” tandasnya.
Seakdar informasih nih, tahun 2017 adat manten Ponoragan telah dibakukan oleh pengurus pusat Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI).
Semua buku tersebut bisa didapatkan masyarakat secara umum. Selain juga dibagikan ke sekolah-sekolah, universitas, seniman dan budayawan.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi menambahkan, buku Kemilau Reyog nantinya bekerjasama dengan PT. Garuda Indonesia dan Pertamina. Garuda Indonesia akan meletaknnya di pesawat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News