Lahan BKTD Jadi Urban Farming, Inovasi Jempolan Pemkot Surabaya

Lahan BKTD Jadi Urban Farming, Inovasi Jempolan Pemkot Surabaya - GenPI.co JATIM
Seorang warga sedang memanfaatkan lahan BTKD untuk peternakan berupa budidaya maggot di kawasan Tambak Wedi, Kota Surabaya, Jumat (25/3/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mempunyai inovasi untuk memaksimalkan lahan pertanian, seperti memanfaatkan lahan bekas tanah kas desa (BTKD) yang menjadi urban farming mulai dari sektor pertanian, peternakan hingga perikanan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, salah satu BTKD yang saat ini mulai dimanfaatkan menjadi urban farming di kawasan Tambak Wedi dengan luar 4 hektare, 6.000 meter persegi.

"Untuk tahap awal lahan BTKD di Tambak Wedi dimanfaatkan untuk urban farming," katanya, Sabtu (26/3).

BACA JUGA:  Buah Naga Banyuwangi Ekspor, Peminatnya Hingga Eropa

Menurutnya, luas lahan BTKD Tambak Wedi tersebut yang bisa dimanfaatkan baru 6.000 meter persegi oleh DKPP, yakni sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

Di sektor pertanian ada penanaman 560 bibit pohon pisang, 525 ribu bibit sayur bayam, 53 ribu bibit sayur kangkung, 150 bibit cabai, 200 bibit terong, 400 bibit bunga kol, 5.320 ketela pohon, dan 45 ribu bibit jagung.

BACA JUGA:  Bulog Jember Bawa Kabar Baik, Warga Lebih Tenang

Kemudian pada sektor perikanan, berupa budi daya 1.200 benih ikan nila dan 600 benih ikan patin melalui kolam bundar. Sedangkan sektor peternakan berupa budi daya maggot.

Menurutnya, lahan BTKD tersebut disiapkan agar dapat dimanfaatkan warga yang masuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), khususnya warga yang berlum bekerja. Hal ini sekaligus bentuk implementasi program padat karya yang dicanangkan Pemkot Surabaya. (ant)

BACA JUGA:  Jambu Kristal Jadi Primadona, Petani Datangkan Cuan

Video populer saat ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya