
"Manfaat kartu tani ini, kan salah satunya untuk mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi. Kalau tidak bisa menunjukkan kartu tani, ya tidak bisa mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi," katanya, menjelaskan.
Walau demikian, sambung Slamet, Pemkab Pamekasan terus berupaya agar kartu tani yang belum terbit bisa segera diterbitkan. Caranya melalui skema bertahap.
Pada tahap pertama, pihaknya akan menerapkan program kartu tani lebih awal pada empat kecamatan terlebih dahulu, yakni Kecamatan Pamekasan, Pademawu, Galis dan Kecamatan Pademawu.
"Setelah Lebaran ini skema tahap pertama kita lakukan, dan selanjutnya ke kecamatan lain secara bertahap," katanya.
Jika Pemkab Pamekasan tidak jemput bola, maka kemungkinan, penerbitan kartu tani tersebut akan lama.
"Dan jika itu terjadi, maka yang akan disalahkan oleh petani juga Pemkab Pamekasan. Kita akan dianggap tidak peduli. Padahal yang membuat lambat adalah akurasi dan kelengkapan data," katanya.
Penerbitan kartu tani ini oleh pemerintah pusat, bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI).
BACA JUGA: Bulog Jember Gila-gilaan, Sudah Serap 7 Ribu Ton Beras
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News