Kopi Excelsa, Dikembangkan di Wonosalam Sejak Zaman Belanda

Kopi Excelsa, Dikembangkan di Wonosalam Sejak Zaman Belanda - GenPI.co JATIM
Kopi exselsa atau yang biasa disebut masyarakat setempat "asisa" merupakan varietas kopi yang paling banyak tumbuh di kawasan sekitar lereng gunung Anjasmoro, Wonosalam dengan ketinggian areal tanam rata-rata 600-1000 mdpl dan harga ditingkat petani berkisar Rp 60 ribu per kilogram. Antara Jatim/Syaiful Arif/zk

Jatim.GenPI.co - Kelompok Petani Kopi Wojo UPH Kopi Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam Jombang sukses mengembangkan kopi jenis excelsa. 

Kopi yang juga disebut sebagai Asisa ini menjadi salah satu yang terbaik di Jawa Timur. 

BACA JUGA: Asyik Pemkab Bojonegoro Beri Bantuan Bibit Tembakau ke Petani

Ketua Kelompok Petani Kopi Wojo, UPH Kopi Desa Carangwulung Yayak mengatakan, kopi jenis ini sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda. Tepatnya sekitar tahun 1800. 
 
Kelompok ini memilih excelsa dibanding jenis kopi lainnya, selain terkenal cita rasa tinggi juga bentuknya unik. 

"Konon kabarnya, kopi exelsa ini memiliki cita rasa yang tinggi, bentuknya seksi dan unik," ujar Yayak mengutip laman Kominfo Jatim Kamis (27/5).

Kopi produk Wonosalam memiliki rasa pahit yang dominan, juga rasa manis masam, dan sepat. Tak kalah dengan jenis Robusta atau Arabika yang sudah terkenal. 

Sampai saat ini sudah ada sebanyak 25 petani kopi dengan luas lahan mencaapai 30 hektar. 

Dengan rata-rata produksi yang dihasilkan dari kelompok tani ini mencapai 15 ton per tahun.  
 
"Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan setelah Kami mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia. Bantuan ini rata-rata berupa mesin atau alat. Diantaranya alat tes kadar air, alat jemur kopi," bebernya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya