Porang Dapat Tekan Kemiskinan, Jadi Produk Primadona!

Porang Dapat Tekan Kemiskinan, Jadi Produk Primadona! - GenPI.co JATIM
Ilustrasi - Pekerja menjemur porang yang sudah dirajang (chips) di Desa Pajaran, Kec. Saradan, Kabupaten Madiun., Jatim. (ANTARA/Siswowidodo/edy)

Jatim.GenPI.co - Bupati Madiun Ahmad Dawami menyatakan budi daya tanaman porang oleh sejumlah warga di daerah tepian hutan terbukti signifikan menekan angka kemiskinan.

Sesuai data, angka kemiskinan menurun. Dilihat mulai 2018 angka kemiskinan di Kabupaten Madiun mencapai 12,56 persen dan di tahun 2019 menjadi 10,34 persen, turun 2 persen dalam satu tahun.

BACA JUGA: Desa Sumberarum Tanam 40 Bibit Jambu Air ini Tujuannya

"Saya mulai bekerja tahun 2018 semua pakai angka. Dari angka itu muncul permasalahan yang harus saya selesaikan, seperti kemiskinan. Kemudian kita maksimalkan pemberdayaan dan akhirnya pemberdayaan masyarakat ini menjadi domainnya di tingkat kabupaten sampai desa, di antaranya pemberdayaan masyarakat tentang budi daya komoditas porang," ujar Bupati Ahmad Dawami di Madiun, Selasa (15/6) kemarin.

Menurut ia, pengurangan kemiskinan dengan pembudidayaan porang sangat berkaitan erat. Utamanya, bagi masyarakat Kabupaten Madiun di pinggiran.

Mengingat potensi ekonomisnya yang tinggi, Pemkab Madiun telah menjadikan porang sebagai komoditas unggulan daerah setempat dengan intervensi mematenkan varietas porang asli Kabupaten Madiun yang unggul dan diberi nama Porang Madiun 1.

Ya, porang telah menjadi komoditas primadona di Kabupaten Madiun untuk diekspor ke Jepang, China, dan sejumlah negara lain.

Porang kualitas ekspor itu dikirim dalam bentuk olahan "chips" (keripik tipis) kering, harganya RP 55.000 per kilogram. Lalu ada juga dalam bentuk tepung, harganya Rp 150.000 per kilogram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya