Curhat Petani Tembakau Menyayat Hati, Dengarkan

Curhat Petani Tembakau Menyayat Hati, Dengarkan - GenPI.co JATIM
Petani di Kabupaten Probolinggo sedang menjemur tembakau rajangan. Foto: Ikhsan Mahmudi/Ngopibareng.id.

Jatim.GenPI.co - Sebagian petani di Kabupaten Probolinggo sudah memanen tembakaunya, mereka menjual kepada tengkulak relatif rendah, Rp 25.000-28.000 per kg.

Hal ini dilakukan petani tembakau di sana, karena gudang di Kabupaten Probolinggo belum beroperasi. Padahal petani di sejumlah kecamatan mulai panen.

BACA JUGA: Jagoan Tani Ampuh Tarik Milenial ke Sawah

Bahkan sejumlah petani sudah sejak akhir Juli lalu sudah menyelesaikan panennya. Para Petani yang memanen sebelu, gudang buka diduga kuat "mencuri garis start" yakni, menanam tembakau lebih awal dari yang dianjurkan Pemkab Probolinggo.

Selain itu, turunnya harga jual tembakau kepada tengkulak dibenarkan Lukman Hakim, petani tembakau di Kecamatan Kotaanyar.

“Tetapi harga yang ditawarkan tengkulak relatif rendah, Rp25.000 hingga Rp28.000 per kilogram. Tengkulak tidak berani menaikkan harga karena belum ada kepastian kapan gudang tembakau dibuka,” ujar Lukman mengutip Ngopobareng, Sabtu (14/8).

Seperti diketahui, biasanya para tengkulak (biasa disebut blandang) itu juga menjual tembakau ke gudang-gudang milik pabrik rokok.

Lukman juga membenarkan, saat disinggung gudang belum buka sementara panen tembakau berlangsung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya