Unair dan Untag Banyuwangi Gelar Simposium Untuk Ekonomi Pesisir

06 April 2021 04:00

Jatim.GenPI.co - Unair melalui Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) dan Untag Banyuwangi pada Senin (5/4) kemarin menggelar simposium.

Sinposium nasional bertajuk "Penguatan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi Melalui Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Secara Berkelanjutan di Era Kebiasaan Baru".

BACA JUGA: Soal Impor Garam, Wagub Jatim Sebut Harus Ada Solusi untuk Rakyat

Simposium itu bertujuan memberikan rekomendasi kepada Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dalam hal penguatan ekonomi pesisir terutama budi daya udang.
 
"Simposium ini sangat bermanfaat bagi pemkab, karena bisa digunakan untuk menggali potensi perikanan di Banyuwangi. Kami berharap dengan adanya simposium ini nanti teman-teman dari akademisi, pelaku usaha di bidang perikanan bisa mendukung program dan kebijakan pemerintah. Tujuan dari semua kegiatan ini adalah kesejahteraan rakyat Banyuwangi," kata Bupati Ipuk.

Ia mengatakan, Banyuwangi punya potensi perikanan yang luar biasa dan masih bisa terus dikembangkan sehinga memberikan dampak lebih kepada kesejahteraan masyarakat.

Bupati Ipuk juga memaparkan pemkab masih memberlakukan moratorium izin tambak di Banyuwangi dimana ini bukan merupakan kebijakan yang tidak pro-investasi.

"Kami berharap para pelaku usaha tambak udang bertahap menerapkan pengelolaan tambak yang ramah lingkungan," ujanrya.

Sementara itu simposium yang digelar di Untag Banyuwangi menghadirkan enam pembicara.

Dimana pembicara itu adalah, Rektor Untag Banyuwangi Andang Subaharianto, Dekan Fakultas Pertanian dan Kelautan Unair Moch Amin Alamsjah, Kepala Bappeda Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, Ketua Shrim Club Indonesia Banyuwangi Yanuar Toto Raharjo, Konsorsium Mitra Bahari Regional Center Jatim Sukandar, dan Ateng Supriatna asal Conservation International Indonesia.

Dekan Fakultas Pertanian dan Perikanan Untag Banyuwangi Ervina Wahyu Setyaningrum mengatakan simposium ini salah satu bukti sumbangsih kalangan akademisi dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

Ada 50 artikel manajemen soal pengelolaan kawaan pesisir yang dikumpulkan tim selama dua bulan.

Artikel itu lalu dikaji bersama dan muncul hasil analisis (policy brief) yang diserahkan kepada Bupati Ipuk.

Rekomendasi itu bertujuan dalam hal penguatan ekonomi pesisir utamanya di bidang budi daya udang.

"Budi daya udang mempunyai multiplier effect, yaitu banyak tenaga kerja yang ada di industri udang, mulai pekerja tambak, supplier, cold storage, hatchery, pabrik pakan, dan lain-lain," paparnya.

Ia menambahkan budi daya udang di Banyuwangi tidak hanya dari tambak intensif dan superintensif, tetapi juga banyak petani tambak kecil.

BACA JUGA: Pemkab Banyuwangi Jadikan Agenda Bulanan Belanja UMKM, Ayo Borong

Mereka membutuhkan pendampingan serta dukungan terhadap banyak hal, mulai pendampingan teknis maupun permodalan.

Namun demikian, pengelolaan yang keberlanjutan harus menjadi prioritas. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM