GenPI.co Jatim - Ibu-ibu yang tergabung Kelompok Wanita Tani (KWT) Patih Lima Hijau di Ponorogo tidak hanya ingin berdiam diri saja di dalam rumah.
Komunitas petani sayur hidroponik tersebut terus berinovasi dengan menanam sayur mayur yang ditanam di sekitar lingungan.
Salah satu anggota KWT Patih Lima Hijau, Farida mengungkapkan, banyak sayuran yang ditanam oleh para ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tani KWT.
Sayuran yang ditanam tersebut tidak hanya dikonsumsi, melainkan juga dijual hasilnya.
Para ibu ini menjual hasil tanaman tersebut baik secara langsung maupun melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Keunggulan dari sayuran hasil ibu-ibu KWT yakni bebas pestisida dan lebih fresh. Kendati harga yang dibaderol lebih mahal daripada pasaran, tetapi peminatnya tidak surut.
Omset rata-rata, kata dia hingga Rp700.000 per bulan pascapanen. Uang hasil penjualan tersebut kemudian diputar lagi membeli bahan tanam lagi.
Sebagian uang tersebut dibelikan Rockwool untu media tanam. Ini berfungsi untuk memenuhi nutrisi sayur yang ditanam.
"Bibit sayurannya, kami menyemai sendiri, nggak beli," kata Farida mengutip dari Ayosurabaya.com, Selasa (16/11).
Dia menyebut, kegiatan ini bisa mengisi waktu para ibu di tengah pandemi Covid-19.
Farida pun mempersilahkan masyarakat luar yang ingin menanam hidroponik bersama. Pihaknya mempersilahkan siapapun untuk belajar langsung ke kebun KWT Patih Lima Hijau yang berlokasi di Jalan Parang Menang V, Kabupaten Ponorogo. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News