GenPI.co Jatim - Komunitas pemerhati sejarah bersama dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) dan Pemkot Surabaya merampungkan ensiklopedia kearifan lokal di Kota Surabaya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Surabaya Musdiq Ali Suhudi mengatakan, ide awalnya karena masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui potensi kearifan lokal.
"Kemudian kami bertemu Unair, dan akhirnya kita buat ensiklopedia," ujarnya saat menerima 10 Naskah Entri Ensiklopedia Kearifan Lokal Surabaya dari FIB Unair di Siola Convention Hall Surabaya, Selasa (28/12).
Dia mengaku, awalnya yang disusun merupakan kearifan lokal berbasis kecamatan. Tujuannya supaya yang ikut melindungi banyak, yakni mulai dari masyarakat sampai aparat, dan camat.
Ensiklopedia tersebut, kata dia, rampung dikerjakan selama 1,5 bulan.
Musdiq mengaku telah melibatkan sejumlah bidang keahlihan untuk menyelesaikan naskah tersebut.
"Dalam tempo cepat kami kerahkan seluruh petugas dari perpustakaan, Unair dan komunitas sejarah untuk merampungkan ini. Ada satu lokakarya, penyusunan konten dan ada beberapa tutor dari beberapa keahlian," kata dia.
Dia menyebutkan, 10 entri ensiklopedia nantinya akan menjadi pengungkit untuk bisa menyusun kearifan lokal Surabaya.
Seni misalnya, saat ini naskahnya masih diisi seniman Gombloh. Dirinya berharap banyak seniman lain yang masuk.
"Kemudian ritus misalnya, selain Sedekah Bumi kan masih banyak lagi. Lalu, olahraga tradisional juga masih banyak. Jadi, kami membuat wadah dulu bagaimana nanti ini bisa kita lengkapi," kata dia.
Ke depannya, diharapkan semakin banyak masyarakat, komunitas atau pemerhati sejarah dapat berkonstribusi melengkapi ensiklopedia.
"Kami buatkan website (laman) nanti, dan web itu bersifat terbuka. Jadi siapapun bisa menyumbang (berkontribusi), hanya nanti memang kami verifikasi. Dengan begitu konten yang ada di dalamnya itu bisa segera bertambah terus," bebernya.
Situs website tersebut bisa menjadi wadah bagi yang ingin berkontribusi dalam pengembangan ensiklopedia kearifan lokal Surabaya.
"Kalau orang ingin melihat cikal bakal Surabaya, kebudayaannya seperti apa, tinggal mengunjungi ini laman yang ada. Jadi selain narasi, juga dilengkapi foto-foto video dan sebagainya," bebernya.
Pihaknya menyampaikan, Surabaya masih memiliki banyak ritus, dan bangunan bersejarah.
"Nah, kalau tidak kami kumpulkan informasinya, maka ini bisa hilang nanti. Maka ini adalah sumber informasi kepada masyarakat bahwa kita punya kekayaan luar biasa, jadi mari bersama-sama kita jaga," tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News