GenPI.co Jatim - Pawone Arek-Arek merupakan komunitas yang bergerak dibidang sosial di Surabaya.
Komunitas ini terbentuk di awal Pandemi Covid-19, tepatnya pada 2020. Kegiatan Pawone Arek-Arek, yakni menyuplai makanan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
Yoyo salah seorang relawan di Pawone Arek-Arek mengaku, dalam sehari bisa memasak antara 70 hingga 350 porsi makanan.
"Tapi untuk beberapa bulan ini rata-rata 150 porsi, karena keterbatasan tenaga," kata Yoyo kepada GenPI.co Jatim, Minggu (20/2).
Jika pada awal masa pandemi, kegiatan memasak Pawone Arek-Arek dilakukan seminggu dua kali, yakni hari Selasa dan Jumat. Namun, karena keterbatasan tenaga relawan, kegiatan itu saat ini hanya dilakukan seminggu sekali.
"Jadi Kamis malam sudah mulai persiapan," jelasnya.
Pada hari Jumat itu, pembagian dilakukan kepada para pekerja informal yang ditemui di jalan-jalan, seperti penyapu jalan, orang-orang yang punya rutinitas di pasar, hingga pekerja lepas.
"Kami tidak punya peta siapa saja sasaran orangnya untuk distribusi makanan. Jadi, ya untuk siapapun yang kita temui di jalanan dan di kampung-kampung," terangnya.
"Biasanya dibagikan itu rata-rata ke (lokasi) yang terdekat kita. Karena kami kan punya basecamp yang setiap hari bisa dikunjungi oleh siapapun," lanjutnya.
Selainmemasak dan membagikan makan setiap hari Jumat, komunitas Pawone Arek-Arek juga rutin membuka posko makanan gratis di basecamp mereka, yakni di Jalan Barata Jaya III No.50, Kota Surabaya.
Sementara itu untuk biaya memasak berasal hasil patungan setiap anggota komunitas dan uang donasi yang dikumpulkan.
"Sekali masak minim Rp 400 ribu - Rp 1 juta. Kalau, untuk 150 porsi rata-rata ya sekitar Rp 400-500 ribu," terangnya.
Ditanya soal menu, Yoyo menyebut, hal itu cukup bervariasi setiap sesi memasak. "Rata-rata satu menu. Misalnya pekan ini menu nya sayur lodeh. Jadi, pekan depan ganti lagi," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News