Ecoton Bersama Komunitas Pemerhati Sungai Ekspedisi di 68 Kota

28 Februari 2022 23:30

GenPI.co Jatim - Ecoton menggandeng komunitas pemerhati sungai untuk terus mengadakan Ekspedisi Sungai Nusantara.

Ekspedisi tersebut dilakukan di beberapa sungai yang ada di Indonesia.

"Ekspedisi ini akan mendeteksi kesehatan sungai dan mendokumentasikan kondisi 68 sungai di Indonesia dimulai dari Wonosalam," ujar Koordinator Ekspedisi Sungai Nusantara Amirudin Mutaqien dalam keterangan persnya yang diterima Genpi.co Jatim, Minggu (27/2).

BACA JUGA:  Ekspedisi Sungai Nusantara: Ada 200 Pohon Sampah di Kali Marmoyo

Selain sungai yang ada di Wonosalam, juga Sumatera, kalimantan, Sulawesi, maluku, Papua, Nusatenggara dan Bali.

Amirudin menyebutkan, ekspedisi tersebut akan memakan waktu sekitar 10 hingga 12 bulan.

BACA JUGA:  Ecoton Keluarkan Hasil Penelitian Sungai Bersalju

Ekspedisi tersebut akan melakukan perjalanan di 68 kota dan berkolaborasi dengan komunitas-komunitas sungai.

Tim yang ada di daerah tersebut akan mendeteksi kesehatan sungai melalui kegiatan sensus serangga air, sensus sampah plastik dan sachet.

BACA JUGA:  Ecoton Beber Temuan Mengejutkan di Sungai Bedadung Jember

Selain itu juga akan dilakukan uji kualitas fisika kimia dengan mengukur parameter phospat, nitrat, COD atau Chemical Oxygen demand, TOC atau Total Organic Carbon dan TDS atau total dissolved Solid.

"Kami juga akan mengukur kandungan mikroplastik sebagai indikator pencemaran sampah plastik, sample air akan kami kirim ke laboratorium ecoton," ungkap Amir.

Sementara itu di Wonosalam, komunitas pemerhati Sungai Gogor bersama dengan polisi air pada Minggu (27/2).

"Setiap minggu anggota polisi air melakukan pengamatan kesehatan dengan menggunakan serangga air atau biotilik," kata Arum Wismaningsih pembina Polisi Air.

Hasil pemantauan yang dilakukan ditemukan 17 jenis serangga air yang didominasi oleh larva serangga yang sensitif terhadap pencemaran dan disimpulkan bahwa sungai Gogor.

"Paramater lain yang diukur adalah TOC sebesar 5 ppm, COD sebesar 6 ppm dan TDS Sebesar 43 ppm yang menunjukkan sungai di wonosalam masih bersih belum tercemar," kata Arum.

Dia menjelaskan, paramater nitrit tidak terdeteksi alias 0. Artinya tidak ada pencemaran popok kimia dan limbah cair domestik.

"Nitritnya nol, berarti sungai Gogor hulu Brantas ini bersih dari polutas limbah pertanian dan limbah domestik" kata Arum. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM