Komunitas SCN Komitmen Bangun Ekosistem Ekonomi Kreatif Surabaya

01 Maret 2022 23:00

GenPI.co Jatim - Komunitas Surabaya Creative Network (SCN) merupakan komunitas yang terbentuk sejak tahun 2011. Mereka punya tujuan mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Kota Pahlawan.

"Kalau dari segi teman-teman pelaku (ekonomi kreatif, red) sendiri sudah banyak, tetapi kekurangannya adalah belum terkolaborasikan," kata Ketua SCN Hafshoh Mubarak saat dikonfirmasi GenPI.co Jatim, Minggu (27/2).

Berangkat dari keresahan itu, SCN mencari cara agar pelaku ekonomi kreatif di Surabaya bisa hidup sebaik-baiknya.

BACA JUGA:  Komunitas Nol Sampah Punya Cara Unik Ingatkan Perusahaan

Komunitas ini pun mengeluarkan kajian-kajian secara mandiri, sembari melakukan penjajakan kepada para pengusaha.

"Tidak hanya pelaku saja, kami juga menggandeng para akademisi dan kampus. Kami akan berjejaring dan mengujikan itu," terangnya.

BACA JUGA:  Komunitas Pawone Arek-Arek Bangun Kepekaan Sosial Lewat Memasak

Dia menilai, lima tahun terakhir para pelaku ekonomi kreatif masih belum terkoordinasi dengan pemerintah secara menyeluruh.

Namun, tahun ini ada secercah harapan terkait hubungan tersebut. Koordinasi dengan pemkot mulai terbangun.

BACA JUGA:  Ecoton Bersama Komunitas Pemerhati Sungai Ekspedisi di 68 Kota

"Alhamdulillah dari pak Eri saat menjadi wali kota ini, beliau langsung menggandeng ini kami semua (untuk menyelesaikan, red) tentang persoalan ekonomi kreatif," katanya.

Hafshoh Mubarak berharap, pemerintah bisa ikut mendengarkan aspirasi dari pelaku-pelaku ekonomi kreatif yang ada di Surabaya.

Koordinasi tersebut selanjutnya bisa memunculkam sebuah aggregator yang berfungsi sebagai percepatan di bidang ekonomi kreatif.

"Nanti di dalamnya ada forum-forum akademisi. Kalau di dalam forum akademisi ini kan ada search the source atau mencari dimana kami mencari talenta-talenta atau ide-ide kreatif," ujarnya.

Proses itu juga akan dilengkapi dengan inkubasi produk kreatif hingga investasi board (papan invetasi). Sebab, soal pendaan masih menjadi halamgan terbesar bagi pelaku ekonomi kreatif.

"Macam-macam untuk nanti kolaborasi nya ada kelas, ada juga kalau ingin membicara usaha kreatif ini apa aja yang harus dimiliki. Kan ini semua seperti invisible aset (aset tak terlihat) berupa ide jadi ya agak susah," terangnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM