2 Alumnus Ubaya Rasakan Shock Culture Kerja di Amerika

20 April 2021 19:00

Jatim.GenPI.co - Dua alumnus Porgram Studi Akutansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya berbagi pengalaman saat bekerja di luar negeri.

Pengalamannya itu ia bagikan ke mahasiswa lainnya melalui kegiatan Hybrid Webinar Series, Selasa (20/4).

BACA JUGA: BRI Surabaya Lakukan Aksi Tanam Seribu Pohon, Patut Diapresiasi

Alumnus Ubaya itu adalah Yosaphat Puspo D dan Syenny Yu

Yosaphat Puspo D menjabat sebagai Manager Assurance of PwC Houston, Texas, Amerika Serikat.

Sedangkan Syenny Yu bekerja sebagai Head of Corporate Finance & Development Vallianz Holdings Ltd., Singapura.

Yosaphat menceritakan dirinya sempat mengalami culture shock saat pertama kali datang ke AS. Menurut Yosaphat, tantangan berprofesi dan berkarir di luar negeri yaitu harus mampu beradaptasi dengan adanya cultural differences.

"Budaya kerja di Indonesia dan luar negeri terutama di AS itu berbeda. Mulai dari cara manage pekerjaan lebih detail dan orangnya secara personal cenderung lebih vokal. Mereka terbiasa untuk mengungkapkan ide atau opininya, meskipun itu masih internship," ucap alumnus Akuntansi Ubaya lulusan tahun 2012.

Perbedaan budaya lain yang dirasakan Yosaphat yaitu adanya separation cut antara waktu bekerja dan waktu personal yang lebih terasa.

Yosaphat mengatakan, orang-orang di AS menganggap waktu personal itu penting sehingga mereka bisa memilih tanggal di kalender untuk melakukan kegiatan dan hobi yang diinginkan.

Sementara itu, Syenny Yu yang merupakan alumnus Akuntasi Ubaya tahun 2003 mengatakan pengalaman karir di luar negeri berbeda dengan Yosaphat.

Dimana Yosaphat yang sudah bekerja di Jakarta dan akhirnya ditransfer ke Texas, AS.

Syenny Yu setelah lulus dari Magister Akuntansi Ubaya langsung pindah ke Singapura. Saat itu, ia belum memiliki pekerjaan apapun.

Setelah pindah ke luar negeri, Syenny Yu menyadari jika sangat sulit menemukan pekerjaan baru terutama bagi lulusan Indonesia.

"Kompetitor pekerja bukan berasal dari warga asli Singapura saja, tetapi banyak dari negara lain seperti Malaysia, Tiongkok, Amerika dan negara-negara Eropa," ujarnya.

BACA JUGA: Keren, ACT Buka Dapur Keliling di Wilayah Terdampak Gempa Bumi

Syenny Yu berpesan meskipun pandemi Covid-19, lulusan Indonesia tidak boleh berkecil hati. Menurutnya pasti masih ada kesempatan untuk berkarir di Singapura.

"Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, mulai dari mencari perusahaan multinasional di Indonesia yang nantinya bisa ditransfer ke perusahaan luar negeri. Atau perbanyak pengalaman dengan bekerja di perusahaan Indonesia beberapa tahun sekaligus mengambil edukasi, gelar, atau sertifikat lain yang diakui di Singapura," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM