Dosen UK Petra Kenalkan Eco Print ke Warga Nginden, Surabaya

26 April 2021 12:00

Jatim.GenPI.co - Dosen Progdi Studi Desain Interior (DI) UK Petra dan mahasiswanya berbagi ilmu eco print ke warga Kampung Herbal di Jalan Nginden VII, RT 9, RW 5.
 
"Bersama warga kami melakukan interior styling perpustakaan herbal dan pelatihan eco print. Aksi ini sebagai implementasi hasil hibah skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) dan Leadership Enhancement Program (LEAP)," kata ketua tim peneliti dari prodi DI UK Petra Dr. Laksmi Kusuma Wardani, S.Sn., M.Ds., di Surabaya, Senin (26/4).

BACA JUGA: KITA Bergerak Menaungi Komunitas di Indonesia Bagian Timur

Berbagi ilmu eco print dengan warga di kampung herbal, Nginden, Surabaya ternyata tidak asal dipilih oleh dosen dan mahasiswa UK Petra.

Mereka sebelumnya melakukan survei dan presentasi desain terlebih dahulu, dibantu juga oleh perpustakaan UK Petra, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya serta LPPM UK Petra.

Dr. Laksmi mengatakan Kampung Herbal ini sebenarnya memiliki banyak prestasi dengan memenangkan lomba-lomba yang bertemakan lingkungan maupun literasi, sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif serta mau berkembang.

Akan tetapi berdasarkan temuan para tim peneliti prodi DI UK Petra masih banyak sarana dan prasarana yang memfasilitasi aktivitas warga maupun kompetensi warganya masih perlu ditingkatkan.

"Maka dari itu kami mengajak serta para mahasiswa melakukan penelitian di sini. Sebab kegiatan ini sebagai wujud kontribusi riil pada masyarakat Surabaya sekaligus media belajar mahasiswa prodi Desain Interior UK Petra," ujar Laksmi.

"Kegiatan yang kami lakukan ini juga sejalan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan implementasi program Leadership Enhancement Program (LEAP) di UK Petra," kata Laksmi, menambahkan.

Saat bertemu dengan warga, dosen UK Petra memperkenalkan bahan serta teknik eco print.

BACA JUGA: 70 Lukisan Karya Pelukis Lokal Dipamerkan Selama Ramadan

Ibu-ibu di kampung herbal tersebut membuat alas kain jok bench yang telah dibuat sebelumnya dengan teknik eco print.

"Kami akan menggunakan daun setempat, ditambah dengan pewarna alami seperti secang dan tunjung agar kain yang dihasilkan ramah lingkungan baik dari proses pembuatan hingga limbahnya," pungkas Laksmi. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM