Jatim.GenPI.co - Peminat aquascape terus bertambah setiap tahunnya. Banyak orang mulai menggandrungi teknik menghias atau penataan tanaman di dalam akurium tersebut.
Namun baru ingin belajar, ada baiknya untuk mencoba teknis jarrarium dan terrarium.
BACA JUGA: Buat Bangga, Linkrafin Juara 1 Musik Kemenparekraf
Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga (Unair) mengenalkan jarrarium.
Baru-baru ini melalui webinar tentang Jarrarium dan Terrarium, pengusaha muda sekaligus pembuat konten di Platform Tik-Tok, Hendra Kusuma menyebutkan, jarrarium merupakan mini aquaascape.
Keduanya sama-sama membuat ekosistem alam dalam media buatan, namun dengan wadah yang lebih kecil.
Cocok bagi yang baru mencoba atau ingin membuat teknik ini, tapi dengan media lebih kecil.
Sesuai namanya, jarrarium menggunakan jarr atau botol dan soliter.
“Sedangkan terrarium berbeda, terrarium lebih seperti membuat daratan/taman mini dalam wadah kaca tanpa diisi air, hanya cukup suasana lembab untuk mendukung pertumbuhan tumbuhan yang ditanam,” ujar Hendra mengutip news Unair.
Karena lebih kecil, maka pembuatannya lebih murah, serta perawatannya yang mudah.
“Karena komposisi biotanya tidak banyak, Jarrarium tidak memerlukan aerator dan CO2 seperti halnya aquascape, bahkan filter air dan lampu juga tidak diperlukan," ungkapnya.
"Kita cukup mengganti air untuk membersihkan kotoran supaya tampak bersih,” imbuhnya.
BACA JUGA: M Rafli Jadi Kapten Timnas, Manajemen Arema Puji Setinggi Langit
Hendra mengungkapkan, jarrarium memiliki peluang bisnis cukup bagus. Karena juga masih belum banyak yang mengembangkan.
“kalau aquascape mungkin kebanyakan orang malas untuk merawatnya sehingga jarang peminat dari masyarakat umum, kalau ini bisa menjadi hiasan rumah untuk menghilangkan stress tanpa perawatan yang sulit," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News