Jatim.GenPI.co - Komunitas nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jawa Timur mengingatkan dampak eksplorasi migas akibat pengeborn minyak di Pemkasan.
KNT Jatim meminta Kontraktor Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja (KKKS-WK) Medco Energy Sampang memikirkan hal tersebut.
BACA JUGA: Yuk Lihat dari Dekat Tambang Minyak Wonocolo, Penasaran Nih!
"Dengan adanya kegiatan eksplorasi yang direncanakan digelar di Pesisir Pantai Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, itu para nelayan akan merasakan dampaknya," ujar Wakil Ketua KNTI Jatim Zainal Bakri, Migggu (30/5).
Eksplorasi, kata dia, dapat berpotensi membunuh ikan dan terumbu karang. Gas buang dari pegeboran secara tidak langsung bisa membuat ekosistem laut terganggu.
Bila itu terjadi, akan sangat merugikan nelayan yang selama ini hidup bergantung hasil laut. Pendapatan mereka tentu menurun.
"Ada dampak ekonomi dan dampak lingkungan juga yang harus diperhatikan," kata Zainal.
Ia berharap eksplorasi yang menyumbang pemasuka untuk pemerintah mulai tingkat daerah hingga pusat tidak menganggu hak nelayan mendapatkan kehidupan.
Zainal keinginan Medco Energy dan masyarakat Sampang sama-sama padu, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.
Dirinya menyarankan pertemuan bersama kedua belah pihak, agar tidak ada yang merasa dirugikan.
BACA JUGA: Kisah Crazy Rich Malang, Hidup Pas-pasan, Hingga Kabur dari Rumah
"Dan apabila kedua belah pihak tersebut, yakni pihak pelaksana proyek dengan masyarakat nelayan tidak menemukan titik temu, kami khawatir justru akan terjadi penolakan secara besar-besaran oleh masyarakat nelayan," bebernya.
Sebelumnya, pihak Medco Energy Sampang saat acara sosialisasi rencana pengeboran migas itu menjelaskan, pelaksanaan pengeboran diagendakan tahun ini, di Pesisir Pantai Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News