Jatim.GenPI.co - Ketersediaan tempat perawatan di sejumlah rumah sakit di Jawa Timur kian menipis.
Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur, dr Dodo Anondo mengatakan, kondisi sejumlah rumah sakit di Kota Surabaya sudah penuh.
BACA JUGA: Ledakan Covid-19 Belum Berhenti, Nakes RSLI Rawan Kelelahan
Banyak pasien Covid-19 yang datang sudah mengalami gejala sedang hingga berat. Akibatnya antrean ke ruang perawatan terjadi. Para pasien tersebut tertahan di IGD, lantaran menunggu mendapatkan tempat isolasi.
Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani mencontohkan seperti yang terjadi di rumah sakit yang dipimpinnya tersebut.
Baik ruang isolasi maupun ruang ICU sudah tersiri seluruhnya. "92 bed isolasi penuh 100 persen ICU 6 penuh. Kami juga menghindari pasien masuk di ICU," katanya.
"IGD penuh, 12 bed penuh semua. Ada yang pakai kursi roda," imbuhnya.
Hal serupa juga terjadi di Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) Surabaya dan beberapa rumah sakit lainnya.
Mayoritas keterisian mencapai 90 persen keatas, bahkan ada yang menyentuh persentase 100 persen.
"Saya dapat laporan semua sudah full. Di daerah misalnya Madiun juga lapor. RSHU ICU full, 150 pasien rawat inap Covid-19, 6 pasien di IGD," katanya,
Oleh karena itu, pihaknya pun berharap pemerintah segera menurunkan bantuan penambahan keberadaan rumah sakit darurat.
"Kami buka RS lapangan ini. Dinkes akan mendorong pemerintah. Sebab PERSI kan tidak punya kewenangan penuh, kami hanya mengimbau dan mengajak," ucapnya.
Dirinya optimis pandemi Covid-19 bisa tertangani dengan baik. Gotong royong dan prokes merupakan kunci penanganan pendemi.
BACA JUGA: Sejumlah Wisata Alam di Bondowoso Tutup, Berikut Daftarnya
"Hulunya betul-betul diperketat supaya (kasus Covid-19) tidak menggerojok terus. Kalau menggerojok terus, ya bagaimana pun juga pasti ini rumah sakit akan kewalahan," kata dia.
"Kalau kewalahan, dokter sama perawat banyak yang berkurang, pelayanan juga akan berpengaruh," ungkapnya. (nan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News