Tak Punya Cukup Lahan Berkebun? Model Hidroponik Solusinya

Jatim.GenPI.co - Berkebun menjadi kegiatan yang sangat mengasyikan dari banyak kalangan masyarakat mulai dari usia muda hingga tua.

Tapi seiring berkembangnya waktu dan semakin banyak orang, membuat tanah. Sebuah media untuk berkebun menjadi semkain sedikit.

BACA JUGA: Influencer Kesulitan Nyanting di Sentra Batik Putat Jaya Surabaya

Pemandangan seperti ini bisa terlihat di kota besar seperti Surabaya contohnya yang terus berkembang menjadi kota bisnis dan pelabuhan itu.

Kendala itu nampaknya tidak menjadi sebuah alasan bagi warga di Kampung Pulosari, Kecamatan Duku Pakis ini. Mereka tetap dapat berkebun dengan media tanam yang berbeda.

Ya, mereka memilih membudidayakan tanaman hidroponik.

Beragam sayuran mereka tanam dengan cara hidroponik seperti pakcoy, kale, selada dan sawi. Hasil panen sayuran itu ternyata tidak mereka jual mentah.

Warga di sana mengolahnya agar memiliki nilai yang lebih tinggi. Olahan yang warga buat diantaranya mie, es krim, camilan kering, puding dan berbagai hidangan lain.

Harvin salah satu warga pengurus bisnis hidroponik Pulosari mengaku sayuran hidroponik dan hasil olahan menjadi lebih menarik dan mendapat respon  baik dari warga.

BACA JUGA: Influencer Kesulitan Nyanting di Sentra Batik Putat Jaya Surabaya

“Keuntungan yang didapatkan cukup menjanjikan, minat beli masyarakat sangat tinggi dengan produk hidroponik. Masyarakat Pulosari juga mendukung dengan beli sayur-sayuran, hasil olahan sayuran didapatkan ibu-ibu dari penyuluhan dinas buat mengelola dan kemajuan kampung,” kata Harvin dilansir dari website humas.surabaya.go.id.

Pihaknya berharap, usaha hidroponik ini ke depan dapat lebih berkembang. Namun demikian, tujuan utamanya adalah bagaimana menyadarkan masyarakat akan pola hidup sehat dengan sayuran hidroponik terutama di masa pandemi covid 19. (*)