Jatim.GenPI.co - Sampah masih menjadi permasalahan serius Kota Surabaya. Pemkot bersama komunitas memberikan edukasi kepada warga untuk peduli terhadap lingkungan dan mengerti cara mengelolanya.
Sebanyak 23 ribu kader lingkungan diterjunkan guna memberikan edukasi, dan mengajak warga melakukan gerakan perbaikan lingkungan.
Kepala Bagian Administrasi Kerjasama Kota Surabaya Dewi Wahyu Wardani mengatakan, banyak kegiatan yang bisa dilakukan seperti, mengelola sampah, ketahanan pangan mandiri, penghijauan, pengolahan air limbah, dan pemanfaatan air hujan.
Pemkot, kata dia, berkomitmen melakukan pengelolaan sampah dengan terus melakukan berbagai inovasi.
Di antaranya, melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan pengurangan dan pemilahan sampah mulai dari sumbernya.
"Kami juga mengoptimalkan pemilahan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS), pengolahan limbah plastik, serta menggubah sampah menjadi energi listrik melalui Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Benowo," ujarnya, Rabu (15/9).
Sementara, Perwakilan Komunitas Nol Sampah Hermawan mendorong masyarakat Kota Surabaya untuk mengurangi sampah sisa makanan.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, sampah organik menyumbang 54 persen dari total sampah di Kota Surabaya.
"Kami fokus pendampingan untuk mengorganisir masyarakat di kampung, sekolah, dan kampus, serta kantor untuk menjadi masyarakat yang peduli dengan lingkungannya. Mereka punya kemampuan untuk mengangkat potensi-potensi di lingkungannya, terutama soal pengolahan sampah," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News