Komunitas Nol Sampah Aktif Ajak Warga Surabaya Peduli Lingkungan

19 September 2021 23:00

Jatim.GenPI.co - Komunitas Nol Sampah menyebut sampah di Kota Surabaya didominasi organik.

Data Kementerian Lingkunngan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, sebanyak 54 persen sampah di Kota Surabaya merupakan organik.

Perwakilan Komunitas Nol Sampah Hermawan mendorong masyarakat untuk dapat mengurangi sampah sisa makanan.

BACA JUGA:  WDAC Unair Peduli Pemenuhan Nutrisi Anabul untuk Anggota

“Kami fokus memberikan pendampingan untuk mengorganisir masyarakat. Di antaranya seperti kampung, sekolah, dan kampus, serta kantor. Kami ingin masyarakat lebih peduli dengan lingkungannya," ujarnya mengutip dari laman resmi Humas Surabaya.

Hermawan yakin, warga kota mampu mengolah sampah rumah tangga untuk menjadi bahan daur ulang.

BACA JUGA:  Komunitas Nol Sampah Terlibat Edukasi Pengelolaan Sampah Surabaya

"Saya yakin mereka punya kemampuan untuk mengangkat potensi-potensi di lingkungannya, terutama soal pengolahan sampah, ” kata dia.

Sementara itu, Pemkot Surabaya bersama dengan Pemkot Kitakyushu menggelar workshop inovasi pengelolaan sampah secara virtual belum lama ini. Pesertanya merupakan kader lingkungan di Kota Pahlawan.

BACA JUGA:  Komunitas Aeromodelling Madiun Rutin Melakukan Latihan Bersama

Woerkshop ini merupakan kerjasama antara Kota Surabaya dengan Kota Kitakyushu, Jepang. Salah satu narasumber yakni Koji Takakura, yang merupakan penemu Metode Takakura.

Metode pengomposan baik skala rumah tangga maupun skala kawasan telah diterapkan di kader lingkugan di Surabaya.

Acara tersebut juga dihadiri Chairman “Compost Adviser Society” Chiyoshi Nakashima. Ia mengatakan di Kota Kitakyushu masyarakat diminta untuk membedakan sampah yang akan dibuang berdasarkan jenisnya.

Selain itu, mereka juga harus membuang sampah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

“Jadwalnya berdasarkan jenis sampahnya. Kalau mereka tidak membuang sampah sesuai jadwal yang ada, sampahnya tidak akan diangkut. Nah, ini akan mengganggu tetangganya. Mereka mempunyai prinsip untuk tidak mengganggu orang lain, mereka akan merasa malu,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM