Jatim.GenPI.co - Banyuwangi Moslem Fashion Festival telah selesai digelar. Namun, dari pagelaran tersebut menyisakan cerita.
Empat desainer dari Komunitas Desainer Banyuwangi (KDB) berkolaborasi dengan desainer kenamaan nasional Wignyo Rahadi.
Keempat desainer asal Banyuwangi itu yakni Sanet Sabintang, Riski Esa Sauki, Miftahul Ridho, dan Isyam Syamsi.
Mereka pada desainer KDB ini mengusung tema kebangkitan dari pandemi Covid-19.
Sanet Sabintang misalnya yang menampilkan tema tewotsunaide. Dalam Bahasan Jepang, tewotsunaide memiliki makna bergandengan tangan.
"Tema ini menjadi inspirasi bagi kami untuk saling bergandengan tangan kembali bangkit dari pandemi. Kami yang sempat vakum selama pandemi, kini saatnya harus bangkit, harus bergerak," ujarnya, Sabtu (23/10).
Sedangkan Isyam Syamsi membawa tema Arunika, yang merupakan asal kata dari Bahasa Jawa Kuno. Artinya Cahaya Matahari Pagi Sesudah Terbit.
Ia berharap ini bisa menjadi titik balik kebangkitan disaat pandemi Covid-19.
"Kita sudah memasuki level 2 PPKM yang memungkinkan kita bergerak, meski harus tetap taat pada protokol kesehatan," katanya.
"Pandemi jangan membuat kita berhenti, seperti halnya sinar mentari pagi, yang terus bergerak. Karya busana saya adalah sebagai simbol agar kita jangan terlalu lama menunggu waktu yang tepat. Ini adalah saat yang tepat untuk berkarya," imbuhnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News