Komunitas Manajemen Hutan Indonesia Ingatkan Limbah Pertanian

26 Oktober 2021 23:00

Jatim.GenPI.co - Dunia pertanian di Indonesia terus berkembang pesat. Meski belum semaju di negara-negar maju, namun telah dapat menyejahteraannya.

Ketua Komunitas Manajemen Hutan Indonesia UB Dr Asihing Kustanti mengatakan, modernisasi pertanian yang dilakukan sejak abad 20 mampu meningkatkan ketahanan pangan.

Kualitas benih, penggunaan pupuk organik dan nonorganik, penggunaan alat pertanian modern, hingga peningkatan kapasitas SDM pertanian bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

BACA JUGA:  Komunitas Ikan Predator Blitar Sempat Menyesuaikan Pandemi

Pengembangan teknologi pertanian kemudian melakukan penanganan pascapanen.

Asihing Kustanti menjelaskan, penanganan pascapanen yang salah dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan.

BACA JUGA:  Komunitas Desainer Banyuwangi Bangkit dari Pandemi Lewat Karya

Tidak jarang justru dapat menyumbang sampah dan efek gas rumah kaca.

Pembakaran limbah pertanian akan menyumbangkan gas metana di udara, pencemaran tanah dan air, serta CO2 di udara.

BACA JUGA:  Komunitas Warewolf Jatim, Setia pada Board Game Karena Lebih Asik

Ia pun mendorong berbagai upaya meminimalisir pencemaran sampah dan udara. Caranya dengan melakukan peningkatan nilai tambah limbah tersebut menjadi materi yang bermanfaat bagi kehidupan.

Limbah pertanian yang dimanfaatkan menjadi eco enzym itu seperti sortiran wortel, kobis, kulit jagung, dan kulit buah.

Dosen Berkarya (DOKAR) Universitas Brawijaya (UB) tengah megolah limbah pertanian menjadi eco enzym. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM