Greepeace Beber Fakta Mengejutkan Tentang Air Minum Kemasan Galon

12 November 2021 23:00

GenPI.co Jatim - Komunitas Greenpeace Indonesia mengungkapkan fakta mengejutkan dari air minum galon sekali pakai.

Hasil temuannya, ada migrasi mikroplastik dari galon tersebut ke dalam produk airnya.

Plastic Researcher Greenpeace Indonesia, Afifa Rahmi Andini mengatakan, temuan tersebut merupakan hasil dari uji Laboratrium Kimia Anorganik Universitas Indonesia (UI).

Pada penelitian itu disebutkan bahwa air galon sekali pakai mengandung atau terkontaminasi dengan mikroplastik.

BACA JUGA:  Komunitas Warewolf Jawa Timur Beberkan Serunya Board Game

Sampel air galon tersebut diambil dari dari tiga wilayah yaitu Jakarta, Depok, dan Bogor.

"Mikroplastik yang ditemukan dalam air galon sekali pakai itu sebagian besar berbentuk fragmen dengan ukuran 2,44-63,65 mikrometer," ujarnya tertulis, Jumat (12/11).

BACA JUGA:  Jember Diterjang Banjir, LSN Gerak Cepat Kirim Bantuan

Hasil penelitian juga menyebutkan jika mikroplastik dalam air galon sekali pakai itu didominasi jenis PET (polimer pembuat kemasan galon).
Tidak terlalu besar kosentrasinya, yakni dikisaran 0,2 mg sampai 5 mg per liter.

"Tapi kalau kami lihat jumlah partikelnya sangat banyak. Ada 85-95 juta partikel per liter atau 570 juta – 1.275 juta per galon," ungkapnya.

BACA JUGA:  Komunitas Banyuwangi Youth Creative Network Kreasikan Tarian Baru

Greenpeace, kata Afifa, juga melakukan survei konsumsi air galon. Dari kuesioner pada 38 konsumen galon sekali pakai, konsumsi rata-rata air galon sekali pakai sekitar 1,89 liter per hari.

"Setelah kami hitung, dengan konsumsi sebanyak itu, mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh konsumen sekitar 0,378 mg -9,45 mg per hari," katanya.

Kadar itu memang masih berada di bawah ambang batas organisasi kesehatan dunia (WHO). Hanya saja, catatan WHO, penelitian terkait dampak kesehatan mikroplastik masih terus dikembangkan.

"Jadi, WHO juga memberikan early warning atau reminder terhadap penggunaan jangka panjang yang bisa memberikan resiko yang sangat besar,” tegasnya.

Peneliti Plastik Ecoton, Eka Chlara Budiarti mengatakan, cemaran mikroplastik juga banyak ditemukan pada sampah plastik sekali pakai ini banyak ditemukan di wilayah muara sungai.

Mikroplastik tersebut kemudian masuk ke dalam tubuh kerang dang biota laut lainnya.

"Nah, mikroplastik itu otomatis akan masuk ke tubuh para konsumen yang memakannya, yang akhirnya bisa menyebabkan penyakit," katanya. (ant0

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM