GenPI.co Jatim - Lembaga kajian ekologi dan konservasi lahan basah (ECOTON) bersama komunitas relawan Sungai Nusantara menemukan kondisi mayoritas sungai di Jawa mengandung mikroplastik.
Uji sampel di beberapa sungai seperti Brantas, Bengawan Solo, Citarum dan Ciliwung menunjukkan adanya mikroplastik.
"Jadi saat ini ada ancaman serius berupa mikroplastik yang mencemari sungai-sungai di Pulau Jawa," ujar peneliti ECOTON Eka Chlara Budiarti tertulis, Senin (22/11).
Ia mengungkapkan, kondisi sungai dengan kandungan mikroplastik tersebut juga ditemukan di sejumlah sungai lain di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Alumni Universitas Diponegoro Semarang itu menjelaskan, mikroplastik tergolong bahan kimia kategori Endocrine Disruption Chemical (EDC) pengganggu hormon.
"Mikroplastik mengandung bahan tambahan seperti phtalat, bhispenil A, alkhyl phenol, pigmen warna dan anti retardan, semua bahan kimia tambahan ini bersifat karsinogenik dan mengganggu hormon," katanya.
Gangguan hormon tersebut menyebabkan gangguan reproduksi, gangguan pertumbuhan, menopause lebih awal, menstruasi lebih awal, hingga penurunan kejantanan.
Mikroplastik, kata dia, sangat memungkinkan masuk ke rantai makanan seperti air, plankton, benthos, ikan air tawar, dan ikan laut (seafood).
"Pemerintah harus mengendalikan polusi plastik dan masyarakat harus mulai menghentikan penggunaan plastik sekali pakai seperti sedotan, tas kresek, Styrofoam, botol air minum sekali pakai dan sachet agar volume sampah plastik bisa berkurang" kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News